2.325 TPS Salah Input ke Sirekap, KPU Meminta Maaf: Terhitung Kecil
Berita Baru, Yogyakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengakui ada banyak proses input data Paslon Capres-Cawapres yang tidak sesuai dengan pencatatan di formulis C1-Hasil.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari memastikan tidak ada niatan atau kesengajaan petugas mengubah hasil dalam menginputan suara ke dalam Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap).
“Tidak ada niat manipulasi, tidak ada niat mengubah hasil suara. Karena pada dasarnya, formulir C1-Hasil plano diunggah apa adanya, sebagaimana situasi yang diunggah teman-teman KPPS, itu bisa kita monitor, bisa kita saksikan bersama-sama,” ungkapnya.
Hasyim pun menampaikan permintaan maaf kepada masyarakat, sebab pembacaannya kurang sempurna dan menimbulkan konversi dari formulir penghitungan tidak sesuai.
“Kami mohon maaf, hasil pembacaannya kurang sempurna dan menimbulkan konversi dari formulir ke penghitungan tidak sesuai,” katanya, kepada wartawan, Jumat (16/2).
Hasyim memastikan, jumlah TPS yang hasil input datanya berbeda dengan hasil perolehan suara di Form C1-Hasil berukuran plano, terhitung kecil dibanding jumlah TPS yang sudah menginput ke Sirekap.
“Ada 2.325 TPS yang ditemukan konversinya berbeda dari yang sudah diunggah, hingga pagi ini mencapai 407.369 TPS,” jelasnya.
Menurutnya, persoalan selisih angka banyak ditemukan pada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Penyebabnya kesalahan membaca sistem terhadap tulisan tangan hasil penghitungan suara di Form C1-Hasil.
“Nanti akan dikoreksi melalui mekanisme rekapitulasi di tingkat kecamatan, dan nanti formulir hasil rekapitulasi tingkat kecamatan, formulir D itu, juga akan diunggah di dalam Sirekap,” ucap Hasyim.
“Sehingga, siapa pun bisa ngecek ulang, apakah formulir yang sekiranya atau seandainya ditemukan salah hitung atau salah tulis, sudah dikoreksi atau belum,” tutup Hasyim.