5 Fakta Menarik Tentang Avatar: The Last Airbander, Daingkat dari Mitologi Tionghoa
Berita Baru, Yogyakarta – Serial Avatar: The Last Airbander musim pertama telah tayang sejak Kamis (22/2) di Netflix dengan 8 episode. Masing-masing episodenya rata-rata berdurasi 53 menit.
Serial ini merupakan live action dari serial animasi klasik milik Nickelodeon berjudul Avatar: The Legend of Aang yang rilis pada 2005 silam. Live-action Avatar: The Last Airbender merupakan proyek Netflix yang diumumkan sejak 2018, diadaptasi dari karya Michael DiMartino dan Bryan Konietzko.
Serial ini menampilkan Paul Sun-hyung Lee sebagai Iroh, Ken Leung sebagai Laksamana Zhao, Maria Zhang sebagai Suki, Yvonne Chapman sebagai Avatar Kyoshi, dan Utkash Ambudkar sebagai Raja Bumi.
Dibalik kompleksnya jalan cerita Serial ini, banyak fakta menarik yang wajib kita simak dari serial ini. Berikut ringkasannya.
- Gunakan Teknologi Tinggi
Serial Avatar: The Last Airbender semakin menarik untuk ditonton lantaran menghadirkan sejumlah adegan yang dipadukan dengan kecanggihan teknologi VFX. Hal ini membuatnya tampak semakin nyata. Keindahan dunia Avatar bertambah menawan terlihat, misalnya, saat Aang bersama Katara dan Sokka menaiki Appa dan terbang melintasi pegunungan serta awan.
- Karakter yang Kuat
Karakter dalam serial live action Avatar: The Last Airbender memiliki kepribadian yang kuat. Terlebih, terdapat pengembangan karakter sehingga penonton dapat sungguh-sungguh merasa melewati kisah ini bersama mereka. Misalnya, Sokka terlihat jenaka namun juga memiliki sisi rapuh yang berhubungan dengan masa lalunya. Sementara Aang, sang bocah 12 tahun yang kerap dianggap sebagai sosok yang akan menyelamatkan dunia.
Namun, sebenarnya merasa tanggung jawab itu terasa amat berat baginya yang hanya ingin menjadi anak-anak biasa.
- Gordon Cormier Baru Nonton Animasinya
Ternyata Gordon sebagai pemeran Aang belum pernah menonton versi animasinya sama sekali. Aktor berusia 14 tahun itu baru menontonnya setelah ia terpilih memerankan karakter Aang.
Menariknya, meski ia menyukai karakter Aang. Ia juga mau menjadi penjual kubis yang konyol dan ikonik di serial animasi Avatar: The Last Airbender.
- Boots Camp untuk Belajar Gerakan Pengendalian Elemen
Ternyata para pemain serial live action Avatar: The Last Airbender harus mengikuti boot camp khusus. Para pemain belajar secara khusus soal gerakan bending alias pengendalian elemen.
Gerakan pending dibuat sedetail mungkin seperti koreografi untuk adegan perkelahian.
- Diangkat dari Berbagai Kisah Klasik Tionghoa
Produser sekaligus penulis Albert Kim mengaku serial live action Avatar: The Last Airbender diangkat dari cerita orisinalnya dengan tambahan berbagai aspek. Sebagai penulis naskah, ia terinspirasi dari berbagai cerita rakyat, budaya, dan legenda dari penduduk asli Asia.
Topik-topik yang serius seperti perang, penjajahan, trauma, hingga moral, membuat kisah serial ini memiliki nilai yang mendalam dan menggugah.