Nadiem: Tak Usah Menunggu Juli, Sekolah Mulai Hari Ini
Berita Baru, Yogyakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim kembali angkat suara. Nadiem menyampaikan keterangan terkait pelaksanaan sekolah dengan tatap muka. Keterangan ini ia sampaikan via dari pada Selasa, 30 Maret 2021.
Dalam keterangannya, Nadiem menyatakan sekolah-sekolah harus memulai pembelajaran tatap muka. Bahkan ia mengajak untuk mulai mengadakan sekolah tatap muka bukan mulai bulan Juni, namun sudah dapat terlaksana hari ini.
“Jadi bukan di Juli mulai buka, tapi mulai hari ini. Jadi bagi guru dan tenaga kependidikan sudah melaksanakan vaksinasi, maka bisa belajar tatap muka,” ujarnya.
Perihal ketetapan yang keluar beberapa waktu yang lalu, ia menyampaikan bahwa ketetapan tersebut hanya bersifat anjuran. Ketetapan tersebut adalah dengan adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Lebih lanjut, SKB 4 Menteri ini sudah mengalami pembaruan dan salah satu isinya adalah waktu pelaksanaan sekolah tatap muka yang boleh berlangsung hari ini, setelah SKB 4 menteri tersebut ditetapkan.
Selain itu, Nadiem juga menyampaikan teknis pelaksanaan sekolah tatap muka. Menurutnya sekolah tatap muka boleh berlangsung dan tetap menggunakan protokol kesehatan. Minimal dalam satu daerah adal 22persen sekolah yang telah boleh untuk melaksanakan sekolah tatap muka.
“Jadi 22% sekolah yang sudah belajar tatap muka, itu silahkan lanjut. Tapi tetap dengan protokol kesehatan yang sudah jelas,” lanjut Nadiem.
Untuk kapasitas siswa yang boleh melaksanakan sekolah tatap muka ini terbatas. Batasannya adala 50persen dari keseluruhan dalam suatu sekolah. Sedangkan siswa-siswa yang lain tetap melaksanakan sekolah secara daring. Keputusan siswa untuk memilih sekolah tatap muka atau daring ini di serahkan kepada masing-masing wali murid.
“Jadi orangtua yang bisa memilih, apakah anaknya belajar tatap muka atau tetap PJJ dari rumah,” ucap Nadiem.
Selain itu, Nadiem juga menyoroti tidak efektifnya jika sekolah terlalu lama tertutup. Sekolah secara daring juga ia sorot kurang efektif jika seluruh siswa yang mengikutinya. Menurutnya, paling tidak sebagian siswa harus telah memulai sekolah secara tatap muka.
“Jadi esensinya itu, sekolah merupakan salah satu sektor yang sampai sekarang belum tatap muka. Dan risiko dari Pembelajaran secara daring yang terlalu lama itu sangat besar,” tutup dia.