Kementerian PPPA Selenggrakan Konferensi Kebaikan Indonesia
Berita Baru, Yogyakarta – Ratusan anak-anak dan remaja dari seluruh Indonesia bergabung dengan para pemimpin, jurnalis, dan aktivis dalam Konferensi Kebaikan Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, serta UNICEF secara virtual pada 26-28 Juni 2021.
Konferensi ini akan mempertemukan 360 peserta muda untuk menjadi ‘pemimpin kebaikan’ yang menyuarakan kebaikan atau empati dan menyerukan pencegahan dan diakhirinya perundungan (bullying) di sekolah dan komunitas mereka.
Peserta akan belajar bagaimana mengidentifikasi dan melaporkan kasus-kasus perundungan untuk mencegah kekerasan antar teman dalam kehidupan sehari-hari mereka
Di Indonesia, perundungan adalah salah satu isu utama yang berdampak negatif pada kesejahteraan anak-anak.
Deputy Representative UNICEF Robert Gass menguraikan bahwa 2 dari 3 anak perempuan dan laki-laki berusia 13-17 tahun pernah mengalami setidaknya satu jenis kekerasan dalam hidup mereka.
Selain itu 41 persen siswa berusia 15 tahun pernah mengalami perundungan lebih dari beberapa kali dalam sebulan.
Bahkan 45 persen dari 2.777 anak muda berusia 14-24 yang disurvei melalui platform keterlibatan anak muda UNICEF U-Report mengatakan bahwa mereka pernah mengalami perundungan siber.
“Setiap hari, terlalu banyak anak muda yang dipaksa menghadapi perundungan, yang tidak hanya mempengaruhi pembelajaran mereka tetapi juga dapat berdampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan mereka,” ungkap Robert.
Duta Regional UNICEF untuk Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon juga menghadiri sesi tanya jawab (Q&A) dengan kaum muda tentang kebaikan dan masalah anti-intimidasi.
“Perundungan dapat memengaruhi kepercayaan diri, pendidikan, dan kesehatan mental anak, dan itu berlangsung seumur hidup. Selama lebih dari 4 (empat) tahun, saya telah bermitra dengan UNICEF di kawasan Asia Timur dan Pasifik untuk meningkatkan kesadaran akan intimidasi dan bekerja dengan kaum muda untuk mengakhiri masalah ini. Pada Konferensi Kebaikan tahun ini, saya bersemangat untuk melanjutkan kampanye ini dan melibatkan pemuda Indonesia dalam dialog yang bermakna tentang bagaimana mengakhiri intimidasi melalui menyebarkan kebaikan dan empati,” kata Choi Siwon.