Festival Torang Pu Para Para, Founder Niora Indonesia Siap Pasarkan Produk Sereh Wangi
Berita Baru, Jakarta – Founder Niora Indonesia Eet Etih Suryatin mengatakan hutan Papua memiliki kekayaan alam dan rempah-rempah yang melimpah ruah hingga ia meyakini bahwa ‘Hutanku Supermarket-ku’.
Hal itu disampaikan Eet saat menjadi pemateri pada Seri Diskusi Pengelolaan Produk Inovatif Pangan Papua: Festival Torang Pu Para Para yang merupakan salah satu kegiatan dari Program Pelestarian Sumber Daya Alam dan Peningkatan Kehidupan Masyarakat Adat melalui Pertanian Berkelanjutan di Tanah Papua (PAPeDA), pada Senin (16/8).
“Kalau saya selalu bilang hutanku adalah supermarket-ku. Waktu saya ke Papua saya kayak pergi ke supermarket,” tutur Eet.
Mengingat potensi hutan yang melimpah, olahan teh sereh wangi, menurut Eet juga dapat dicampur dengan rempah-rempah sehingga memiliki ciri khas bagi olahan teh sereh wangi.
“Produk sereh wangi ini dapat diolah menjadi berbagai macam produk yang memiliki nilai ekonomi dapat berupa minyak, sabun tangan, sabun piring, dan bisa juga dibuat hand sanitizer. Tentunya ini sudah banyak dibuat oleh perusahaan-perusahaan yang lain. Tetapi dengan punya ciri khas sendiri dan dengan branding dan kemasan yang baik dapat mendorong produk ini ke pasaran,” tutur Eet.
“Bahan dasar sereh wangi ini, sangat dibutuhkan pada industri yang mengolah produk aroma terapi, farmasi, dan juga kosmetik,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Eet mengatakan pemasaran teh sereh wangi ini harus dikampanyekan kepada penduduk lokal agar menggunakan produk-produk asli Papua.
“Kampanye pada penduduk sekitar dulu, kemudian dengan promosi yang baik produk ini dapat dipasarkan ke luar daerah,” kata Eet.
Selain produk minuman, Eet mengatakan sereh wangi juga dapat dijadikan bahan dasar hand sanitizer, di mana saat ini permintaan pasarnya yang masih sangat tinggi.
“Saya pikir potensi masih banyak, hanya harus dipikirkan market-nya di mana dan beberapa perusahaan di Jakarta juga menggunakan sereh wangi, hanya bagaimana strategi dapat masuk ke sana,” ujarnya.
Diketahuti, Festival Torang Pu Para Para diselenggarakan oleh Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) di Provinsi Papua dan Papua Barat untuk memperkuat Kolaborasi Pasar produk-produk yang dihasilkan oleh kelompok masyarakat yang didukung oleh The Asia Foundation (TAF).