FAM-J Beserta MASKOP Sebut Indonesia Darurat Demokrasi pada Peringatan Hari Demokrasi Internasional
Berita Baru, Yogyakarta – Forum Aksi Mahasiswa Jogja (FAM-J) beserta Masyarakat Kopi (MASKOP) menggelar aksi untuk memperingati Hari Demokrasi Internasional di Pertigaan Revolusi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Rabu (15/09/2021).
Aksi yang bertemakan “Darurat Demokrasi” itu berlangsung sekitar tiga jam, sejak jam 15:00 WIB hingga jam 18:00 WIB.
Pada aksi tersebut terdapat keranda yang bertuliskan “Darurat Demokrasi”. Yang mana menurut mereka, keranda ini menyimbolkan bahwa demokrasi di Indonesia telah mati.
Mereka menyampaikan, bahwa pemerintah hari ini hanya menunjukkan bentuk-bentuk demokrasi yang prosedural di tengah masyarakat.
“Akan tetapi, pada dasarnya menuju ke arah yang terbatas dan artifisial atau bahkan otoriter. Pencemaran nilai-nilai maupun asas-asas demokrasi hari ini dapat dilihat di berbagai sektor” tulis mereka dalam pers rilisnya, Rabu (15/09/2021).
Mereka memaparkan dalam pers rilisnya, bahwa sering terjadi represifitas terhadap para aktivis yang nantinya berujung pada penangkapan. Tidak hanya itu, berbagai upaya pembungkaman oleh pemerintah terhadap masyarakat yang menyampaikan pendapatnya di ruang-ruang publik.
“Masih kah demokrasi baik-baik saja? tanya mereka.
Oleh karena itu, melihat situasi dan kondisi demikian, FAM-J, MASKOP, beserta massa aksi lainnya menyampaikan beberapa tuntutan terhadap pemerintah, di antaranya ialah sebagai berikut:
- Berikan pendidikan gratis dan ciptakan ruang dialektis
- Hentikan perampasan lahan dan wujudkan reforma agraria seutuhnya
- Mendesak pemerintah memberdayakan ekonomi kerakyatan
- Wujudkan hukum yang seadil-adilnya
- Penuhi hak akses kesehatan secara gratis
- Mengutuk pemufakatan jahat dan cabut OMNIBUSLAW
- Berikan kepastian hukum yang pro terhadap korban kekerasan seksual
- Hentikan represifitas terhadap segala bentuk penyampaian pendapat
- Cabut PERGUB No. 1 Tahun 2021 tentang Pengendalian Pelaksanaan Penyampaian Pendapat di Muka Umum Pada Ruang Terbuka
Terlihat pada aksi tersebut, peserta aksi melakukan sholat jenazah menghadap keranda “Darurat Demokrasi”. Hal ini mereka lakukan tepat sebelum membacakan beberapa tuntutannya.