Respon Intimidasi Terhadap Warga Wadas, PMII UIN Kecam Tindakan Aparat Kepolisian
Berita Baru, Yogyakarta – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Sunan Kalijaga memberikan respon keras terhadap Aparat Kepolisian. Hal ini lantaran terjadinya aksi penangkapan dan intimidasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap warga Desa Wadas pada Selasa (08/02/2022).
Respon tersebut disampaikan langsung pada acara Doa Bersama yang diselenggarakan pada Selasa Malam. Doa Bersama tersebut dihadiri langsung oleh K.H. Muhammad Mustafied selaku Pengasuh Pondok Pesantren Aswaja Nusantara.
PMII UIN Sunan Kalijaga mengutuk keras aksi penangkapan dan intimidasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap warga Wadas. Hal ini disampaikan oleh Dwi Satrio Ainun Yaqin selaku ketua Komisariat PMII UIN Sunan Kalijaga.
“Mengutuk keras aksi penangkapan dan intimidasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap warga Wadas”, kata Ainun.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya menuntut agar Kepolisian RI segera menarik aparat yang ada di Desa Wadas dan melepas warga yang ditangkap oleh pihak kepolisian secara sewenang-wenang.
“Menuntut agar Kepolisian RI menarik mundur aparat dan membebaskan warga yang ditangkap secara sewenang-wenang”, ucap Ainun.
K.H. Mustafied selaku pemimpin Doa Bersama juga menghimbau kepada seluruh kader PMII agar tidak diam melihat penindasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap warga wadas.
“Untuk apa berorganisasi, untuk apa ber-PMII jika kita diam melihat berbagai bentuk penindasan”, imbau K.H. Mustafied.
Sebelumnya, diketahui bahwa pihak kepolisian mengepung Desa Wadas pada Selasa Pagi. Selain itu, pihak kepolisian juga menangkap beberapa warga Desa Wadas dengan cara paksa.