Komnas HAM Bantah Hilangnya Rekaman CCTV Berdurasi 3 Jam di Stadion Kanjuruhan, Versi Mana yang Benar?
Berita Baru, Yogyakarta – Menanggapi temuan TGIPF terkait hilangnya rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan yang berdurasi 3 jam 21 menit, Komnas HAM mengatakan semua rekaman tersebut lengkap dan tidak ada yang terhapus.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengaku pihaknya telah memeriksa seluruh CCTV di gedung Stadion tersebut. Anam juga mengatakan pihaknya mendalami hal itu sampai tahap menyelidiki ke teknisi dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang.
Dari hasil penelusurannya, Komnas HAM menemukan adanya kendala teknis saat pemasangan CCTV. Anam mengatakan di titik yang diduga hilangnya hasil rekaman selama 3 jam lebih itu merupakan problem teknis saat pemasangan CCTV sebelum hari H yang belum tersinkronkan oleh teknisi.
“Apakah ada yang tidak terlihat atau terhapus? Yang kami lihat itu semuanya ada, jadi tidak ada yang terhapus. Jadi kami lihat semua, itu yang bisa kami sampaikan terkait pertanyaan dari media terkait CCTV. Jadi CCTV yang di titik parkiran itu karena problem teknis, karena pemasangan CCTV sebelum hari H dan belum disinkronisasi oleh teknisi CCTV dari pihak Dispora,” tegas Anam dalam keterangan di videonya, Jumat (21/10).
“Sehingga ketika merekam peristiwa kadang-kadang bisa kadang-kadang tidak karena itu ada sinkronisasi IT dan sebagainya, secara teknis itu jadi persoalan,” imbuhnya.
Menurutnya, keterangan persoalan teknis pengaturan CCTV telah didapat dari jejak perubahan IP address, termasuk detil jejak digital yang telah dijelaskan oleh teknisi Dispora. Adapun rekaman CCTV di Lobi Stadion, Anam menyampaikan ruangan tersebut terlihat utuh dari jam sekien hingga jam sekian di CCTV.
“Kami ditunjukkan itu sama tim dari teknisinya dispora. Yang kedua terkait CCTV yang ada di lobi utama, kami ditunjukan CCTV lobi utama, dan ternyata CCTV lobi utama itu bisa terlihat utuh, dari jam sekian-sekian itu terlihat,” katanya.
Sebelumnya, diketahui TGIPF Tragedi Kanjuruhan Malang menemukan bahwa rekaman CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir Stadion Kanjuruhan Malang dihapus selama 3 jam 21 menit. Rekaman tersebut dianggap krusial karena berdampak pada kinerja TGIPF yang kesulitan untuk merangkai peristiwa utuh kejadian di lokasi terkait.
“Pergerakan awal rangkaian Baracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir. Tetapi rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22.21.30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit, dan selanjutnya rekaman hilang (dihapus) selama 3 jam, 21 menit, 54 detik, kemudian muncul kembali rekaman selama 15 menit,” bunyi penggalan dokumen temuan TGIPF dikutip, Senin (17/10).