Berkunjung Ke Asrama Haji Manyaran, Anggota DPR : Harus Selesai Tepat Waktu
Berita Baru, Yogakarta– Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid memimpin kunjungan kerja spesifik meninjau progres revitalisasi dan pembangunan Asrama Haji di Manyaran. Dalam kunjungan ini dia menegaskan agar proses pembangunan dapat selesai tepat waktu, tidak hanya packagingnya saja tetapi harus sesuai ekpetasi.
“Segera selesaikan pembangunan dengan tepat waktu dan tidak hanya packingnya yang bagus tetapi harus sesuai dengan ekspektasi dan dapat berfungsi dengan baik dalam pengelolaannya,” ungkapnya di Manyaran, Semarang, Kamis (3/11/2022). Asrama Haji memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting yaitu sebagai sarana akomodasi kesiapan pemberangkatan jemaah haji, proses custom, immigration, and quarantine (CIQ).
Disamping itu, Asrama Haji berfungsi mempersiapkan kondisi serta pemulihan fisik dan mental jemaah haji dalam rangka menghadapi perjalanan ibadah haji. Asrama Haji juga digunakan sebagai tempat transit untuk dapat kembali ke tempat asal masing-masing setelah melaksanakan ibadah haji.
Progres revitalisasi dan pembangunan Asrama Haji di Manyaran sudah mencapai 67%. Pembangunan asrama haji ini dimulai sejak 16 Juni 2022 dan direncanakan selesai pada 13 Desember 2022 dengan biaya sekitar Rp36 miliar yang bersumber dari DIPA 2022. Biaya tersebut telah mampu mengubah total wajah asrama haji menjadi penyedia akomodasi setara dengan hotel berbintang.
Adapun rencana desain yaitu dua gedung dengan 129 kamar. Asrama Haji Manyaran ke depan merupakan asrama terbesar di Provinsi Jawa Tengah dengan daya tampung sekitar 1.500 jemaah. Eksterior Asrama Haji Manyaran mengadopsi warna terang agar fasad bangunan berkesan luas, serta penggunaan warna hitam emas mengadopsi dari warna ka’bah.
Sedangkan Interior asrama haji berupa ruang dengan tiga bed yang bernuansa batik agar dapat menjadi daya tarik serta menonjolkan ciri khas lokal dan memberi kesan luas. Di lain pihak Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Musta’in Ahmad menyampaikan bahwa gedung tersebut juga bisa digunakan untuk masyarakat umum.
“Gedung asrama diharapkan dapat memberi manfaat kepada masyarakat, khususnya di Jateng. Bisa dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat umum, tidak hanya untuk jemaah haji saja,” ungkapnya. (ssb/aha)