Kerap Makan Korban, Polres Bantul Nonaktifkan Jalur Jalan Cino Mati di Bantul Selama Liburan Nataru 2023
Berita Baru, Yogyakarta – Menyusul adanya kecelakaan yang libatkan kendaraan wisatawan hingga memakan 12 korban luka-luka dan 1 meninggal dunia, Polres Bantul akhirnya menonaktifkan jalur Jalan Cino Mati selama musim liburan Nataru 2023 di Google Maps.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widgnya menjelaskan, penonaktifan tersebut upaya meminimalisir kecelakaan yang dimungkinkan terjadi selama musim libur Natal dan Tahun baru ini.
Pasalnya selama ini kendaraan yang terlibat kecelakaan di Jalur Cino Mati ini sebagian besar adalah berasal dari luar daerah.
“Biasanya kendaraan luar daerah mengandalkan Google Maps untuk melintas di suatu daerah,”tutur dia dikutip Jumat (22/12).
Jeffry menambahkan bahwa wisatawan yang mengandalkan Google Maps biasanya tidak mengetahui secara detail kondisi jalan yang bakal dilewati. sehingga mereka tidak mengetahui jika Jalan Cino mati kondisinya memang sangat ekstrim dan terlarang untuk dilalui kendaraan besar.
Di samping memang butuh keahlian tertentu untuk melibas jalur yang memiliki tanjakan dan turunan yang cukup ekstrem tersebut, kendaraan harus benar-benar dalam kondisi baik agar mampu untuk menaklukan tanjakan dengan kemiringan mencapai 60 derajat dan cukup panjang.
“Ya memang faktor manusia memang menjadi hal yang penting untuk urusan keselamatan,” tambahnya.
Kendati sudah dinoaktifkan dari Google Map, namun pihaknya tetap berusaha melakukan antisipasi terhadap kemungkinan lonjakan arus pada musim libur natal dan tahun baru di ruas tersebut.
Polisi juga sudah melakukan pemasangan berbagai rambu peringatan menggunakan banner ataupun himbauan lain dengan menggunakan papan himbauan.
Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Alfian Nurrizal mengatakan bahwa pihaknya bakal melarang kendaraan besar untuk melintas di dua jalur wisata di Bantul, yaitu Cino Mati yang menghubungkan Dlingo-Pleret dan jalur Mangunan-Imogiri.
Kedua ruas ini memang memiliki tanjakan dan turunan yang ekstrim sehingga membahayakan bagi kendaraan. “Kami sudah pasang larangan dan akan menempatkan personil,” ujarnya.