Revitalisasi Pasar Sentul telah Rampung Dikerjakan, Siap Ditempati 700 Pedagang
Berita Baru, Yogyakarta – Setelah direvitalisasi sejak pertengahan tahun 2023, pada Selasa (27/2) Pasar Sentul diresmikan oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X bersama Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo, sekaligus kirab boyongan pedagang yang segera kembali setelah sebelumnya menempati Shelter Batikan.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo menyampaikan revitalisasi Pasar Sentul mulai dilakukan sejak bulan Mei hingga Desember 2023 menggunakan anggaran dari Dana Keistimewaan DIY yang dikelola dalam APBD Kota Yogyakarta sejumlah Rp 23 Miliar.
“Konsep pembangunan Pasar Sentul pada bagian fasad bergaya arsitektur indis, dengan jumlah tiga lantai yaitu dua lantai ditambah dengan rooftop yang akan ditempati sekitar 700 pedagang. Dilengkapi dengan eskalator di lantai 1 dan 2 untuk mempermudah mobilisasi, terdapat akses bagi penyandang disabilitas juga fasilitas umum penunjang lainnya,” ujarnya.
Pihaknya mengatakan dalam momen peresmian tersebut juga dilakukan kirab boyongan, dari beberapa pedagang yang membawa gunungan berisi dagangan pasar. Sebagai simbolis kembalinya pedagang dari Shelter Batikan ke Pasar Sentul untuk menjalankan usaha dan aktivitasnya.
“Seluruh pedagang segera menempati kembali sesuai tempat yang telah disepakati bersama sesuai zonasi baik itu untuk kios maupun los di Pasar Sentul pada setiap lantai. Sementara untuk bagian plaza atau rooftop di pagi hari akan menjadi tempat bagi pedagang luberan, dan di malam hari untuk kuliner,” katanya.
Singgih juga menambahkan, sala satu poin utama dari revitalisasi Pasar Sentul adalah dilengkapinya pasar rakyat dengan plaza yang mewadahi kebutuhan komunitas pedagang kuliner Sewandanan. Konsep perancangan ditekankan pada integrasi pasar dengan kuliner, sebagai fasilitas untuk mendukung perkembangan kawasan Pakualaman sebagai destinasi wisata budaya.
“Pasar sebagai ruang publik dapat mendukung pengembangan pariwisata dan ekosistem ekonomi kreatif khususnya wisata kuliner, dengan waktu beroperasi lebih panjang sampai dengan malam hari). Dengan harapan mampu mendukung penuh urat nadi perekonomian masyarakat, khususnya di Kota Yogyakarta,” tambahnya.
Sementara itu Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menyampaikan pembangunan revitalisasi Pasar Sentul yang menggunakan Dana Keistimewaan DIY, tidak hanya cukup melestarikan, tapi juga bertujuan untuk pengembangan pasar rakyat yang merupakan pusat peradaban dan interaksi sosial.
“Dalam proses revitalisasi ini tidak hanya fokus pada perbaikan prasarana, sarana, dan fasilitas pasar untuk menjadikannya lebih modern, bersih, sehat, dan nyaman tapi juga untuk meningkatan perekonomian masyarkat utamanya pendapatan para pedagang. Ini juga menjadi langkah strategis untuk mengawal harga dan menjaga inflasi, sekaligus memperkuat Pasar Sentul, sebagai sarana perdagangan dan titik distribusi,” ungkapnya.
Salah satu pedagang Zainab (63) yang sudah berjualan sembako di Pasar Sentul sejak 23 tahun silam menceritakan, dirinya merasa senang karena segera akan menempati los baru untuk dagangannya, dengan kondisi yang lebih tertata dan bersih.
“Minggu ini mulai boyongan, ya hari Senin sudah mulai jualan seperti biasa. Tentunya sangat senang, pasarnya makin bagus dan bersih yang semoga juga bisa semakin ramai, mendatangkan banyak rezeki dan berkah untuk para pedagang,” ceritanya. (disadur dari website resmi Pemkot Jogja)