Banyak Baliho Tumbang, Komunitas Garuk Sampah Sentil Pemerintah
Berita Baru, Yogyakarta – Komunitas Garuk Sampah buka suara terkait tumbangnya baliho-baliho di Daerah Istimewa Yogyakarta. Suara ini mereka sampaikan dalam akun twitter nya pada (4/04/2021) sore.
Komunitas Garuk Sampah ini memang memfokuskan gerakannya pada sampah-sampah visual di DIY. Seperti pamflet yang bertempelan di dinding-dinding jalanan dan baliho.
Dengan adanya beberapa baliho yang tumbang pada (4/04/2021) Komunitas Garuk Sampah pertama-tama mengingatkan baliho-baliho yang bertebaran. Menurutnya baliho-baliho itu illegal karena tidak berada pada tempat yang semestinya. Oleh sebab itu, mereka meminta agar pemerintah mencopot baliho-baliho yang ada.
“Tolong ya sampah iklan baliho illegal ditindak! Dilepas. Sudah over!,” ujarnya melalui akun twitter @garuksampah yang juga menandai @jogjaupdate dan @kabarsleman.
Tak hanya itu, komunitas garuk sampah juga menyoroti penebangan beberapa paham di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurutnya, penebangan beberapa pohon tak berbarengan dengan penertiban baliho-baliho yang ada. Padahal keduanya memiliki potensi yang sama ketika hujan lebat yang disertai dengan angin kencang.
“Meski banyak baliho menimpa kabel jaringan, yang dipangkas tetap pohon,” lanjut akun tersebut.
Lebih lanjut, komunitas garuk sampah itu juga menilai bahwa penebangan beberapa pohon tak relevan. Menurutnya, pohon-pohon tersebut dapat berfungsi meneyerap air. Sedangkan baliho hanya menampilkan visual saja tanpa adanya kegunaan bagi keseimbangan alam.
Diketahui sebelumnya, hujan deras di beberapa wilayah DIY menyebabkan tumbang dan rusaknya beberapa baliho dan pohon. Baliho-baliho yang rusak dan membahayakan pengendara yang melintas terlihat di kawasan jalan Gejayan – kawasan Condongcatur. Bahkan di beberapa tempat di Ringroad utara tumbang. Beruntung tak ada korban jiwa yang diakibatkan tumbangnya beberapa baliho ini.