Debat Capres Jadikan Uji Kematangan Masing-masing Paslon
Berita Baru, Yogyakarta – Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sujito, menyampaikan bahwa perjalanan debat kandidat sepanjang proses menuju Pemilu pada Februari mendatang merupakan referensi penting untuk menilai kemampuan substansi, penguasaan materi, dan kemampuan emosional calon pemimpin.
“Menyimak dari perjalanan debat kandidat sepanjang Pemilu ini, dan kira-kira ini akan menjadi referensi bagaimana kita bisa saksikan para calon presiden maupun calon wakil presiden punya kemampuan substansi, kemampuan penguasaan dalam hal-hal yang memang itu berkenaan dengan masa depan republik ini,” ungkap Arie Sujito melalui unggahan video di akun Instagramnya pada Selasa (9/1/2024).
Dalam konteks ini, Arie Sujito menegaskan bahwa pemimpin harus mampu menanggapi berbagai masalah, baik yang dianggap serius maupun yang dianggap sepele. Debat menjadi salah satu ujian untuk menilai cara calon pemimpin menghadapi tantangan dan bagaimana mereka mengartikulasikan pemikiran.
“Kalau kita bisa cek lebih jauh betapa posisi pemimpin akan menjadi salah satu faktor penentu. Demokrasi tidak sedang hura-hura, demokrasi tidak sekedar pencitraan publik, diuji. Debat itu salah satu bagian untuk menguji itu,” tambahnya.
Dalam menentukan pilihan, Arie Sujito mendorong masyarakat untuk menelisik kapasitas pemimpin dan komitmennya, yang menurutnya bisa diukur dari berbagai aspek, mulai dari respons terhadap isu makro hingga yang paling detail.
“Bagaimana cara menanggapi masalah, bagaimana cara menjawab, penguasaan dalam arti hal yang makro sampai yang detail soal yang dianggap serius sampai hal yang mungkin dianggap sepele. Disitu bagian dari upaya kita untuk menelisik kapasitas dari pemimpin sekaligus komitmennya yang itu bisa dimulai dari sisi kalian,” jelas Arie Sujito.