Diduga Faktor Kontur Tanah Bergerak, KA Pandalungan Anjlok di Stasiun Tanggulangin Sidorajo
Berita Baru, Yogyakarta – Kereta api (KA) 75 F Pandalungan rute Gambir – Jember mengalami anjlok di dekat Stasiun Tanggulangin Sidoarjo sehingga menutup jalur Raya Kludan Sidoarjo, Jawa Timur pada Minggu (14/1).
Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya hingga kini menunggu hasil penyelidikin penyebab anjloknya Kereta Api Pandalungan di emplesemen Stasiun Tanggulangi, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu (14/1).
Nurhadi menjelaskan bahwa saat ini pihaknya menduga ada beberapa penyebab anjloknya KAPandalungan relasi Gambir-Surabaya-Jember itu. Hipotesis-hipotesis itu dikumpulkan.
“Bisa karena faktor alam, faktor teknis, atau faktor non teknis. Terkait faktor non teknis banyak macamnya juga,” terangnya.
Lantas, bagaimana dengan dugaan penurunan tanah di sekitar Stasiun Tanggulangin Sidoarjo? Terkait hal itu, Nurhadi belum bisa memastikan apakah karena tanah yang berubah di kawasan lokasi anjloknya kereta.
“Kalau kontur tanah yang berubah karena adanya tanah yang tidak stabil. Tapi khusus kasus ini kami belum bisa pastikan atau mengambil kesimpulan nanti ada tim sendiri yg melakukan investigasi atau evaluasi atas kejadian ini,” bebernya.
Saat ini, dia memastikan jika KAI Daop 8 Surabaya dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) masih melakukan evakuasi di lokasi.
“Kareta anjlok kami masih berupaya evakuasi. Tetapi untuk gerbong yang tidak anjlok sudah ditarik di Sidaarjo,” ungkapnya.
Rincian kereta anjlok, dia menyampaikan bahwa bagian kereta lokomotif, kereta pembangkit, dan satu kereta penumpang.
“Saat ini, untuk evakuasi kereta lokomotif, kami minta bantuan dari Solo. Sedang perjalanan sudah sampai Madiun,” ungkapnya.