Inflasi Sentuh Angka 2,75 Persen, Beras Jadi Penyumbang Utama
Berita Baru, Yogyakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi pada bulan Februari 2024 mencapai 2,75 persen secara tahunan (yoy) dan 0,37 persen secara bulanan (mtm). Menurut Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, harga beras menjadi penyumbang utama inflasi pada bulan tersebut.
“Pada Februari 2024, komoditas beras kembali mengalami inflasi sebesar 5,32 persen dengan andil 0,21 persen. Komoditas beras memberikan andil inflasi terbesar, baik secara mtm, year to date (ytd), maupun yoy,” ujar Habibullah dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Kamis (29/2/2024).
Lebih lanjut, Habibullah menyebutkan, “Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,36 persen dan memberikan andil sebesar 1,79 persen terhadap inflasi umum.”
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa komoditas penyumbang inflasi tahunan pada Februari 2024 antara lain beras, cabai merah, daging ayam ras, sigaret kretek mesin (SKM), tomat, bawang putih, dan gula pasir. Sedangkan inflasi bulanan (mtm) terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan beras menjadi penyumbang utama inflasi bulanan.
Menurut Habibullah, dari 38 provinsi di Indonesia, sebanyak 26 provinsi mengalami inflasi secara bulanan, sementara 12 provinsi lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi bulanan terjadi di Sumatra Barat sebesar 1,17 persen, sementara deflasi terdalam terjadi di Maluku sebesar 1,19 persen.
“Inflasi tertinggi (secara yoy) terjadi di Papua Selatan sebesar 4,61 persen, sedangkan terendah terjadi di Papua Barat Daya dengan inflasi 1,81 persen,” tambah Habibullah. Sedangkan di Pulau Jawa, inflasi tertinggi terjadi di Jawa Barat dan inflasi terendah di DKI Jakarta.