Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Lapisan Pengamanan Berlebihan, Ratusan Wartawan Memprotes Bobby Nasution

Lapisan Pengamanan Berlebihan, Ratusan Wartawan Memprotes Bobby Nasution



Berita Baru, Yogyakarta – Ratusan jurnalis dari berbagai media massa menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung kantor Wali Kota Medan, Sumatra Utara, Kamis (15/4).

Aksi unjuk rasa tersebut merupakan buntut dari Satpol PP, Polisi, hingga Paspampres  yang menghadang sejumlah wartawan yang akan melakukan liputan doorstop kepada Wali Kota Medan. Sejumlah wartawan yang akan mewawancarai Wali Kota Medan tersebut, mendapat perlakuan tidak bersahabat dari lapisan pengamanan Menantu Preseden RI tersebut berupa pengusiran.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Medan, Liston Damanik di tengah aksi unjuk rasa tersebut memprotes menantu Presiden sekaligus Wali Kota Medan dan lapisan pengamanannya. Di tengah aksinya, Liston mengeluhkan semakin banyak teman-teman jurnalis yang mendapat pengalaman buruk ketika akan melakukan liputan kepada Bobby.

“Ini adalah puncak keresahan jurnalis yang selama ini kesulitan mewawancarai Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan. Menghalangi kerja jurnalis berarti melanggar undang-undang. Pekerjaan jurnalis adalah pekerjaan publik karena publik perlu tahu informasi kinerja Pemko Medan. Kita harap bobby mewakili anak buahnya meminta maaf kepada wartawan,” tegas Liston di tengah aksi.

Hani Ritonga, salah satu wartawan yang mengalami pengusiran tersebut mempertanyakan keterbukaan inforamasi Pemerintah Kota Medan di masa kepemimpinan Bobby. Pasalnya, menurut Hani pengamanan berlebihan seperti ini sudah berulang kali terjadi kepada wartawan yang akan melakukan liputan.

“Setiap doorstop kami terbatas pertanyaannya, pemimpin macam apa itu. Tidak ada keterbukaan di kepemimpinan Bapak. Sejak kapan doorstop harus izin dahulu. Kami malah di sebut mengganggu ketenangan karena menunggu Bobby Nasution. Mana keterbukaan informasi yang Bapak bilang kalau wartawan wawancara saja kalian batasi. Kenapa tugas wartawan kalian halang-halangi, padahal wartawan merupakan penyambung suara dan program pemerintah kepada masyarakat,” protesnya.

Hingga massa aksi unjuk rasa membubarkan diri, Wali Kota sekaligus menantu Perisden RI maupun wakilnya, Aulia Rachman tidak berkenan menemui pengujuk rasa. Hanya terlihat Kepala Bagian Humas Kota Medan, Arrahman Pane yang menemui masa.

Arrahman menjelaskan, menurutnya kejadian ini hanya miskomunikasi. Arrahman mengaku tidak ada larangan bagi wartawan yang akan mewawancari Wali Kota maupun Wakil Wali Kota.

“Kalau di lapangan kan enggak pernah kami larang. Pak Wali Kota malah sering nanyak mana ni yang mau wawancara. Mungkin konteksnya dia lagi di atas (kerja) jadi melalui perantara, nanti datang dulu ke saya, lalu saya menengahi. Perkara komunikasinya ini,” ungkapnya.