Macam-macam Puasa yang Dianjurkan Sebelum Hari Raya Idul Adha
Berita Baru, Yogyakarta – Hari Raya Idul Adha merupakan hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah tahun Hijriyah. Pada tahun ini, Kemenag menetapkan Hari Raya Idul Adha pada hari Selasa tanggal 20 Juli 2021. Sebagai umat Islam, Rasulallah SAW menganjurkan untuk menjalankan ibadah puasa sebelum Hari Raya Idul Adha. Adapun puasa tersebut antara lain, yakni puasa Dzulihijjah, Tarwiyah dan Arafah.
Puasa Dzulhijjah merupakan puasa pada tanggal 1 sampai 7 Dzulihijjah sebelum Hari Raya Idul Adha. Kemudian puasa Tarwiyah adalah puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah sebelum Hari raya Idul Adha. Sedangkan puasa Arafah ialah puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah sebelum Hari raya Idul Adha.
Mengutip dari situs Kemenag Babel, Ustadzah Dra Risnawati, Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang menjelaskan, puasa di bulan Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan. Berikut keutamaan puasa menjelang Hari Raya Idul Adha.
– Tanggal 1 Dzulhijjah
Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang berpuasa di hari itu akan mendapatkan ampunan terhadap dosa-dosanya.
– Tanggal 2 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun, maka orang yang berpuasa di hari itu sama seperti beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat.
– Tanggal 3 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dikabulkan doanya.
– Tanggal 4 Dzulhijjah
Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.
– Tanggal 1 Dzulhijjah
Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang berpuasa di hari itu akan diampuni dosa-dosanya.
– Tanggal 2 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun, maka orang yang berpuasa di hari itu sama seperti beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat.
– Tanggal 3 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dikabulkan doanya.
– Tanggal 4 Dzulhijjah
Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.
– Tanggal 5 Dzulhijjah
Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang berpuasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.
– Tanggal 6 Dzulhijjah
Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.
– Tanggal 7 Dzulhijjah
Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.
– Tanggal 8 Dzulhijjah ( Tarwiyah )
keistimewaan puasa Tarwiyah adalah menghapus dosa pada tahun lalu.
– Tanggal 9 Dzulhijjah ( Arafah)
Khusus untuk Puasa Arafah, fadhillahnya adalah mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankannya.
Di sisi lain, puasa menjelang Hari Raya Idul Adha memeiliki niat bacaan masing-masing.
Niat Puasa Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”
Niat Puasa Tarwiyah:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Niat puasa Arafah:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, Sunah karena Allah Ta’ala”.