Menjelang Lebaran 2021, Impor Kurma di Indonesia Melonjak
Berita Baru, Yogyakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas impor yakni kurma telah mengalami lonjakan menjelang Lebaran 2021. Sejak Januari 2021 hingga Maret 2021, Indonesia telah mengimpor kurma mencapai US$ 42,5 juta.
“Barang unik yang khusus jelang lebaran tentu saja kurma. Karena kita tidak memproduksi kurma dan biasanya diimpor untuk buka puasa,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/4/2021).
Suhariyanto menyebut, nilai impor kurma yang dilakukan Indonesia selalu meningkat dari US$ 10,3 juta di Januari 2021, kemudian meningkat US$ 14,9 juta pada Februari 2021, dan US$ 17,1 juta di Maret 2021.
Suhariyanto mengungkapkan, impor kurma ke Indonesia disumbang oleh negara-negara di kawasan timur tengah. “Ada tiga pengimpor utama, Mesir, Tunisia, dan Arab Saudi. Itu impor utama kurma,” ungkapnya.
Kurma merupakan buah atau makanan yang tidak diproduksi langsung di Indonesia. Oleh sebab itu, tambah Suhariyanto, pasokan kurma harus dipenuhi melalui impor dan pasokan juga berpengaruh terhadap stabilitas harga dari kurma itu sendiri.
“Apakah impor dipengaruhi persiapan lebaran? Saya pikir iya. Impor dilakukan untuk mengantisipasi konsumsi lebaran. Beberapa jenis impor barang konsumsi dan bahan baku,” pungkas Suhariyanto.