Miliki Keresahan yang Sama, Retno Temui Menlu Tiongkok Bahas Kondisi Politik Myanmar
Berita Baru, Nasional – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menemui Menlu Tiongkok, Wang Yi, dalam kunjungannya ke WuYi Provinsi Fujian. Dalam kunjungannya tersebut Menlu membahas perkembangan situasi politik di Myanmar.
“Kami memiliki kekhawatiran yang sama. Setelah mencermati perkembangan situasi, kami tidak ingin melihat rakyat Myanmar semakin menderita,” ujar Retno melalui keterangan tertulisnya, pada Jumat (2/4).
Menurut Retno, pemerintah Indonesia dan Tiongkok memiliki pandangan yang sama terkait pentingnya mengakhiri penggunaan kekuatan dan kekerasan di Myanmar. Serta perlu segera dilakukan dialog antar pihak di negara tersebut.
Selain itu, Retno mengatakan bahwa Tiongkok menyatakan dukungannya terhadap upaya dan tawaran dari PBB wilayah ASEAN untuk membantu Myanmar. Tiongkok juga memberikan dukungan terhadap inisiatif Presiden Joko Widodo untuk mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN untuk membahas isu Myanmar.
Selain Tiongkok, Retno juga menyebutkan bahwa dukungan serupa juga sempat disuarakan oleh Menlu Rusia, Sergey Lavrov dalam percakapan yang berlangsung pada dua hari lalu.
Selain membahas perkembangan di Myanmar, kedua Menlu juga membicarakan tentang kerja sama Indo-Pasifik dalam konteks situasi geopolitik.
“Isu ini bukan pertama kalinya kita bahas. Kami berdua beberapa kali membahas isu ini. Saya kembali tekankan prinsip-prinsip dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik),” ujar Retno.
Dalam pembahasan itu. Menlu RI menekankan keterbukaan ASEAN bagi semua mitra dalam pelaksanaan kerja sama dengan konteks pandangan Indo-Pasifik. Serta upaya untuk terus memajukan kerja sama.
Menlu RI juga terus menekankan pentingnya pemajuan kerja sama secara inklusif kepada semua mitra secara konsisten. Termasuk dalam kunjungannya ke Tiongkok dan ke Jepang.
Dalam situasi dunia yang penuh tantangan saat ini, kerja sama menjadi semakin penting, dan Indonesia akan terus konsisten dalam memegang prinsip-prinsip ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, ujar Retno.
“Dengan memegang prinsip-prinsip ini, maka sentralitas ASEAN akan dapat terjaga dan implementasi kerja sama penting untuk diarahkan pada kerja sama ekonomi yang sifatnya konkret dan saling menguntungkan,” lanjutnya.
Menlu Retno berkunjung ke Provinsi Fujian, Tiongkok bersama dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.