Para Korban Pelanggaran HAM Sesali Penyelenggaran Festival HAM di Semarang
Berita Baru, Yogyakarta – Para korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) menyesali adanya penyelenggaran Festival HAM di Hotel PO Kota Semarang pada Kamis (18/11/201).
“Adanya festival HAM yang dilaksanakan di Semarang, sebetulnya sangat melukai masyarakat korban yang mendapatkan pelanggaran HAM, yang diabadikan hak asasi manusianya” ucap warga dalam siaran pers Aksi Kamisan Semarang, Kamis (18/11/2021).
Dalam siaran pers tersebut disampaikan penyebab sakit hati para korban pelanggaran HAM. Salah satunya ialah pesta pora atas nama HAM dilakukan bersama para aktor pelanggar HAM, padahal cerita HAM adalah cerita sedih para warga.
“Festival HAM ini juga terlihat seperti upaya me-make up dan memberi baju cantik kepada pemerintah seakan mereka punya niat dan telah melakukan kerja-kerja perlindungan hak-hak warga”
Menurut mereka, HAM untuk warga adalah hak untuk mengelola ruang hidup nya dengan rasa aman dan tidak ada ancaman dan intimidasi.
“Tapi yang terjadi malah sebaliknya, seluruh warga yang memperjaungkan hak nya malah ditangkap, diintimidasi dan direpresif oleh Negara. Hal itu dilakukan oleh negara karena cara pandang negara yang sangat kapitalistik.”
Mereka menjelaskan, bahwa dalam negara yang sangat kapitalistik seperti Indonesia, warga yang memperjuangkan hak-hak nya dianggap sebagai penjahat karena mengganggu proses akumulasi keuntungan, sehingga harus ditangkap.
“Siaran pers ini akan membawa pesan warga dalam festival rakyat sebagai ajakan sadar dan konsolidasi bagi sesama warga” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, pihak penyelenggara Festival HAM tersebut ialah Komisi Nasional (Komnas) HAM RI, Kantor Staf Presiden, Pemerintah Kota Semarang serta beberapa lembaga lain.