Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Penolakan PLTP Dieng Berujung Ricuh
Penolakan PLTP Dieng

Penolakan PLTP Dieng Berujung Ricuh



Berita Baru, Yogyakarta– Warga Desa Karangtengah dan Bakal yang menolak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Unit 2 menghadiri pertemuan dengan PJ Bupati Banjarnegara dan PT Geo Dipa Energi, pada Senin (24/10) berakhir ricuh.
Dikabarkan ada sekitar 5 dari 300 warga desa penolak PLTP yang hadir, mendapat tindakan kekerasan berupa pemukulan, tendangan dan pelemparan kursi yang diduga dilakukan pekerja PT. Geo Dipa Energi.

Awalnya, pertemuan yang merupakan inisiasi dari PJ Bupati Banjarnegara dilakukan untuk mencari solusi mengenai masalah pembangunan powerplan PLTP Dieng 2 antara warga sekitar dan PT. Geo Dipa Energi. Hadir pula Polsek Batur, Koramil Batur, dan Pemerintah Desa Karangtengah.

Namun setelah acara tersebut dibuka, tiba-tiba terjadi pengusiran yang dilakukan oleh pekerja PT. Geo Dipa Energi disertai dengan kekerasan kepada Warga Desa Bakal. Alasan dari tindakan tersebut yakni karena warga Desa Bakal tidak diperkenankan hadir pada pertemuan tersebut.

Merasa memiliki hak karena wilayahnya juga termasuk yang terdampak akibat pembangunan tersebut, warga Desa Bakal tetap memaksa untuk mengikuti pertemuan tersebut untuk menyampaikan segala penolakan terkait pembangunan PLTP.

Salah satu tokoh pemuda Desa Bakal, Dafiq mengatakan warga Desa Bakal berhak untuk mengikuti pertemuan dengan pihak PT. Geodipa. Karena menurutnya Desa Bakal juga terkena dampak dari adanya PLTP.

Dafiq yang terlihat lantang bersuara, kemudian terkena pukulan serta pengeroyokan dari pekerja PT. Geo Dipa Energi dan oknum dari luar forum yang tidak dikenali identitasnya.

Selain itu, menurut salah satu Warga Desa Karangtengah yang bernama Amar menceritakan, pada awalnya pertemuan tersebut berjalan normal, namun sesaat setelah warga memasang poster penolakan, kondisi mulai tidak kondusif. Terlebih saat warga Desa Bakal datang di lokasi pertemuan, tiba-tiba ada sekelompok orang langsung menyerang warga Desa Bakal.

Akibat tidakan tersebut, 5 warga Desa Bakal yang menolak PLTP Dieng 2 mengalami luka-luka, di antaranya: 1). Dafiqul Fariq, mengalami pengeroyokan, tonjok mata kanan dan diinjak-injak; 2). Agesa Ijlal Setyawan tekena bogem mentah, lebam mata kiri; 3). Slamet Noviyanto terkena tonjokan di mata sebelah kiri, mulut hingga alami patah gigi; 4). Ahmad Ngafif ditonjok bagian dada; dan 5). Ahmad Arin terkena lemparan kursi, dahi kanan lebam setelah dipukul orang hingga mengelupas.

Akhirnya, pertemuan antara warga dengan PT. Geo Dipa Energi dibatalkan oleh Pj. Bupati Banjarnegara. Namun, Pj. Bupati Banjarnegara, PT. Geodipa, dan Pekerja Geo Dipa Energi tetap mengadakan pertemuan secara tertutup di dalam Balai Desa Karangtengah.

Sementara itu, beberapa warga yang terkena pukulan sedang menjalani visum di Puskesmas Batur. Hasil pemeriksaan visum akan diberitahukan besok pagi (25/10). Lebih lanjut, hasil visum akan digunakan sebagai bahan laporan tindak pidana ke Polsek Batur dengan harapan warga mendapat keadilan dari kejadian tersebu