Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Peringati Hari Buruh, Komite Kampus Yogyakarta Gelar Aksi di Titik Nol
Peringatan Hari Buruh Internasional 2021 di Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta

Peringati Hari Buruh, Komite Kampus Yogyakarta Gelar Aksi di Titik Nol



Berita Baru, Yogyakarta – Peringatan Hari Buruh Internasional diadakan di berbagai daerah. Di Yogyakarta, peringatan yang biasa disebut May Day ini diprakarsai oleh Komite Kampus Yogyakarta dan beberapa organisasi lain pada (1/05/2021).

Peringatan hari buruh internasional di Yogyakarta diwarnai dengan long march dari Asrama Kamasan hingga berakhir di titik nol kilometer Kota Yogyakarta.

Berdasar pantauan dari kontributor jogja.beritabaru.co, aksi hari buruh ini dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Ditandai dengan massa aksi yang mulai berbaris dan bersiap untuk mulai berjalan menuju titik nol kilometer Kota Yogyakarta. Dalam long march tersebut massa aksi mengisi dengan berbagai nyanyian pembangkit semangat dan orasi dari perwakilan-perwakilan aliansi.

Sesampai di titik nol kilometer Kota Yogyakarta massa aksi membentuk lingkaran besar di tengah. Terhitung ratusan massa aksi tergabung dalam aksi ini. Organisasi-organisasi seperti Serikat Mahasiswa Indonesia, PEMBEBASAN, Mahasiswa Papua, dan Serikat Buruh tergabung dalam aksi ini. Perwakilan masing-masing organisasi menyampaikan orasinya.

Lebih lanjut, dalam press release yang didapat oleh redaksi jogja.beritabaru.co dari Komite Kampus Yogyakarta. Pada hari buruh kali ini mereka menyoroti kondisi para pekerja yang terdampak kondisi pandemi.

“Bila dirinci, jumlah pengangguran karena Covid-19 sebanyak 2,56 juta orang. Bukan angkatan kerja karena Covid-19 sebanyak 0,76 juta orang. Sementara tak bekerja karena Covid-19 sebanyak 1,77 juta orang. dan pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja sebanyak 24,03 juta orang. Selain itu, pengangguran di Indonesia tembus 9,77 juta orang pada Agustus 2020,”tulis Komite Kampus dalam Press release nya.

Selain itu, mereka juga memberi sorotan terhadap meningkatnya jumlah konflik agraria di berbagai tempat.

“Sejumlah konflik agraria di sektor perkebunan dan sektor kehutanan masing-masing justru meningkat 28persen dan 100persen dibanding 2019, dan tiap tahunnya terus meningkat,”tutupnya.