Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Belum Bersuara Terkait Kritik Ke Pemerintahan Jokowi, Kampus Kebangsaan Apanya?
Berita Baru, Yogyakarta– Sejumlah civitas akademika PTN/PTS telah buka suara terkait kritik ke pemerintahan Jokowi, banyak nama-nama seperti UI, UGM, UIN Sunan Kalijaga Hingga UII telah menyatakan sikap namun Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta belum bersuara.
Hal tersebut menjadi pertanyaan besar, pasalnya status “Kampus kebangsaan” yang tertulis besar di depan gedung Universitas tersebut tepatnya di Fakultas Ekonomi.
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa diketahui merupakan kampus yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara sang Bapak Pendidikan Nasional. Akan tetapi seakan-akan nilai pendidikan yang sudah ditanamkan oleh Bapak Pendidikan Nasional tersebut berakhir di tembok-tembok hingga ribuan lembar kertas di buku cetak Ketamansiswaan.
Apalagi menyandingkan nama Tamansiswa dimana bidang pendidikan menjadi makanan sehari-hari para akademik baik itu Mahasiswa, para dosen hingga atasan yayasan seharusnya mengaplikasikan spirit trilogi Ki Hadjar Dewantara yang berbunyi Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani.
Kampus sebagai titik sentral berkumpulnya orang-orang berpendidikan, dimana konsep trilogi tersebut menjadi pedoman lalu seharusnya kampus sangat sensitif dengan arah kebangsaan yang dibawa para Negarawan. Mengawal nilai-nilai Kebangsaan dan siap menjadi garda terdepan jika memang konsep kebangsaannya mulai oleng.
Dibawah yayasan Tamansiswa, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta mempunyai lima fakultas antara lain : Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ekonomi, Psikologi, Teknik dan Pertanian. Memiliki sistem terpusat dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebagai pusatnya. Melahirkan banyak sarjana dengan ideologi Tamansiswa.
Namun kita lihat, sampai kapan Kampus Kebangsaan tersebut akan tetap diam dan tanpa menggunakan sikapnya untuk menjadi garda terdepan sebagai basis pendidikan di Indonesia.