Upayakan Program Subsidi Tepat LPG 3 Kg, Pemkot Jogja Gandeng 390 Pangkalan
Berita Baru, Yogyakarta – Semenjak diberlakukan kewajiban pencatatan KTP di setiap pembelian LPG bersubsidi 3 kilogram, 390 pangkalan LPG di Kota Yogyakarta telah melakukan aktivasi Merchant App Pertamina (MAP) untuk lakukan pendataan konsumen.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan sebanyak 390 pangkalan LPG dari 14 agen tercatat sudah terdaftar menjadi pengguna MAP dan telah mulai melakukan pendataan konsumen, serta memberlakukan penggunaan NIK dalam setiap pembelian LPG bersubsidi.
“Sudah 100 persen pangkalan LPG di Kota Yogya melakukan aktivasi di MAP, ini harus kita apresiasi bersama karena hal tersebut bisa mendukung pendataan konsumen. Nantinya melalui kemantren dan kelurahan akan berkoordinasi, serta mendorong partisipasi masyarakat yang berhak menjadi konsumen LPG bersubsidi 3 kilogram untuk memastikan datanya sudah terdaftar, agar penggunaannya tepat sasaran,” jelasnya pada Selasa (30/1) saat lakukan Sosialisasi Stabilitas Ketersediaan LPG Bersubsidi di Khas Tugu.
Pihaknya juga mengatakan sepanjang tahun 2023 ketersediaan LPG bersubsidi 3 kilogram tercukupi sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yang diharapkan di tahun 2024 juga tetap bisa terpenuhi dan distribusinya tepat sasaran untuk masyarakat dengan kriteria khusus termasuk pelaku UMKM.
“Kami juga mohon dukungan dari wilayah untuk melakukan sosialisasi terkait pendataan konsumen LPG bersubsidi 3 kilogram, yang teknisnya juga akan bekerja sama dengan para agen ataupun pangkalan, termasuk informasi terkait keamaan data penggunaan KTP konsumen karena ini program nasional terkait perlindungan data sudah terjamin,” tambahnya.
Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta Kadri Renggono menyampaikan, dengan adanya sosialisasi secara bertahap diharapkan masyarakat luas dapat lebih memahami sepenuhnya tujuan dari program subsidi tepat LPG 3 kilogram. Sehingga distribusinya tepat sasaran dan menjaga stabilisasi ketersediaannya di masyarakat.
“Pemerintah berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah transformasi subsidi LPG 3 kilogram menjadi berbasis target penerima dengan NIK, yang terintegrasi dengan program perlindungan sosial secara bertahap. Dengan harapan kesejahteraan masyarakat dapat terjamin dan terus meningkat,” katanya.
Salah satu pemilik pangkalan LPG dari Kemantren Kraton, Yuni mengungkapkan dalam proses pendataan konsumen harapannya bisa diintegrasikan dengan basis data dari wilayah. Supaya saat dilakukan input data nama yang masuk dalam daftar benar-benar sasaran dari program subsidi.
“Dalam tahapan input data ini harapannya nanti pemerintah baik itu Pemkot maupun wilayah, kemudian Pertamina dapat mengintegrasikan basis data daftar konsumen. Supaya NIK yang memang harusnya menjadi sasaran subsidi benar-benar terdaftar, begitu juga sebaliknya,” ungkapnya.