Ajak Anak-Anak Kota Jogja Berfikir Kritis, DP3AP2KB Kota Yogyakarta Gelar CINEMA #15 Children Engaging and Moving in Action
Berita Baru, Yogyakarta – Sebagai upaya pemenuhan hak-hak anak, Pemkot Jogja melalui DP3AP2KB Kota Yogyakarta menggelar CINEMA #15 Children Engaging and Moving in Action dan Kongres anak.
Dalam kegiatan ini dilaksanakan Sidang Suara Anak dan pemilihan finalis Duta Anak Kota Yogyakarta 2024 bersama Forum Anak Kota Yogyakarta di D’Senopati Hotel, Minggu (25/2).
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta Sarmin menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk mengajak anak-anak Kota Yogyakarta memiliki pemikiran yang kritis dan kreatif dengan menyusun suara anak Kota Yogyakarta.
“Kongres anak ini menjadi sarana aspirasi menyalurkan suara untuk mendapatkan keinginan serta kebutuhan anak-anak dalam proses pembangunan pembangunan daerah. Selain itu diharapkan dari ajang ini akan melahirkan anak-anak Kota Yogyakarta aktif sebagai pelopor dan pelapor,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo turut hadir dalam dalam kongres anak. Pihaknya juga menyematkan selempang kepada 16 Duta Anak Kota Yogyakarta yang terbagi menjadi 10 duta anak, dua duta favorit dan empat duta khusus.
Singgih merasa bangga dan kagum melihat anak-anak Kota Yogyakarta yang begitu gigih, kritis dan kreatif. Menurutnya, setiap anak memiliki sifat, watak dan pemikiran yang berbeda-beda sehingga setiap perbedaan itu dapat melahirkan ide pemikiran yang kreatif dan bisa berpartisipasi dalam pembangunan daerah.
“Perbedaan setiap anak itu menjadi kekuatan, perbedaan itu harus dikolaborasikan. Kita sekarang berada di tengah-tengah Fakta, Forum anak kota Yogyakarta jadi saya ingin kalian betul-betul tumbuh dan berkembang kemudian punya ide kreativitas, punya cita-cita yang tinggi untuk kemudian membangun Kota Yogyakarta ini,” tutur Singgih.
Pihaknya menaruh harapan yang besar kepada anak-anak untuk menjadi generasi emas yang mampu memimpin pada tahun 2045. Singgih juga berharap anak-anak mampu melahirkan ide gagasan ataupun program sederhana yang mudah direalisasikan namun memiliki dampak yang luar biasa untuk kepentingan anak di Kota Yogyakarta.
Sementara itu duta anak Kota Yogyakarta Monica Nirwasita Agnimaya Sarosa mengatakan salah satu suara anak Kota Yogyakarta adalah menginginkan adanya tempat tinggal sementara yaitu home shelter bagi korban pelecehan seksual serta memberikan bimbingan trauma handling secara terpisah bagi korban kekerasan seksual dan pelaku kenakalan remaja.
“Home shelter ini bertujuan untuk melindungi dan memenuhi hak anak sehingga dapat meminimalisir rasa trauma pada anak,” ungkapnya. (disadur dari website resmi Pemkot Jogja)