Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Update Kasus Brigadir J Seksolog Ungkapkan Ada kejanggalan Pada Istri Ferdy Sambo Yang Punya 4 Anak

Update Kasus Brigadir J Seksolog Ungkapkan Ada kejanggalan Pada Istri Ferdy Sambo Yang Punya 4 Anak



Berita Baru, Yogyakarta Kabar terbaru kasus polisi tembak polisi terkait kasus Brigadir J, ini penjelasan pakar seksolog.

Berita terbaru terkait Brigadir J yang diduga melecehkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi mendapat tanggapan dari pakar seksolog. Terungkap fakta baru?

Fakta baru Putri Candrawathi, istri Ferdi Sambo dalam kasus ini menjadi salah satu topik pembahasan dalam podcast Deddy Corbuzier berjudul ‘Polisi Tembak Polisi!! Cilaka Sih Gue Bahas Ini. Konspirasi!? Atau Apa!?’.

Dalam podcast tersebut, Seksolog Zoya Amirin menyayangkan publik tidak memperhatikan adanya kasus pelecehan di balik kasus adu tembak polisi yang menewaskan seorang polisi.

Zoya heran publik cuma fokus pada kasus penembakannya saja dan mengesampingkan peluang kebenaran lain, misalnya kebenaran Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.

“Halo, ada terduga pelecehan di sini. Dan dia juga salah satu dugaan saksi baku tembak,” kata dia seperti dikutip di podcast Deddy Corbuzier, Rabu (27/7).

Dalam kesempatan itu, Zoya juga bertanya-tanya lantaran tidak sedikit publik merasa kalau istri dari Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri nonaktif, Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo tidak mungkin dilecehkan.

Dia merespons pertanyaan Deddy soal publik yang tidak percaya seorang bawahan berani melecehkan istri seorang atasan apalagi status atasannya adalah jenderal polisi.

“Kenapa kalau ada kejadian seperti itu orang kok relatif mudah, misalnya si perempuannya yang dalam posisi lemah. Seolah-olah perempuannya di posisi lebih tinggi, baik-baik, dia nggak bisa diperkosa atau disakiti, kenapa warganet melihatnya begitu?” katanya.

Kronologi Polisi Tembak Polisi
Sebagai informasi, aksi penembakan terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Pol Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022 lalu.

Dalam insiden ini, Brigadir J Hutabarat tewas karena menerima luka tembak.

Selain itu, Brigadir J juga menodongkan senjata api berupa pistol ke arah kepala istri Kadiv Propam. Sontak, istri Kadiv Propam berteriak minta tolong.

“Peristiwa itu terjadi ketika Brigadir J memasuki kamar Pribadi Kadiv Propam, dimana saat itu istri Kadiv Propam sedang istirahat, kemudian, Brigadir J melakukan tindakan pelecehan,” kata Ramadhan di Gedung DivHumas Polri, Senin (11/7) .

“Akibat teriakan tersebut, Brigadir J panik dan langsung lari keluar dari kamar. Mendengar teriakan itu, Bharada E menghampiri dari arah atas tangga.

Kemudian bharada E bertanya ada apa, direspon dengan tembakan oleh Brigadir J.

Akibat tembakan tersebut terjadilah saling tembak, dan akibatnya Brigadir J meninggal dunia,” ucap Ramadhan.

Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo, Bukan Orang Sembarangan
Lantas siapa sosok Putri Candrawathi istri dari Irjen Ferdy Sambo?.

Hingga berita ini viral sosok Putri Candrawathi tak begitu santer dikabarkan media, informasi seputar dirinya pun tak terlalu banyak.

Dikabarkan Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo ini bukanlah orang sembarangan.

Diketahui memiliki gelar sebagai dokter gigi. Hanya saja ia tidak menekuni profesi tersebut karena memilih menemani sang suami, Irjen Ferdy Sambo.

Bahkan sosoknya dikenal sebagai orang yang aktif di dunia pendidikan anak pada beberapa momen unggahan di media sosial.

Selebihnya kini belum ada informasi detail mengenai sosok wanita yang sudah mempunyai empat anak tersebut.

Kini ia masih dalam pendampingan psikolog lantaran trauma berat yang dialaminya atas kasus tersebut.

Ini lantaran dirinya menemani sang suami bertugas sebagai petinggi di kepolisian yakni Kadiv Propam Mabes Polri.

Bahkan sosoknya dikenal sebagai orang yang aktif di dunia pendidikan anak pada beberapa momen unggahan di media sosial.

Selebihnya kini belum ada informasi detail mengenai sosok wanita yang sudah mempunyai empat anak tersebut.

Kini ia masih dalam pendampingan psikolog lantaran trauma berat yang dialaminya atas kasus tersebut.***