Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bantul

Bukan Hanya Gunungkidul, Bantul Diserang Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Robohkan Puluhan Pohon



Berita Baru, Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta Bagian Selatan, Bantul dan Gunungkidul diterpa hujan lebat beserta angin kencang hingga merobohkan bangunan dan menumbangkan pohon, Rabu (3/1).

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Antoni Hutagaol menyampaikan bahwa hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan 22 kejadian pohon tumbang.

“Pada hari ini, terjadi hujan dengan intensitas lebat dan angin kencang di 11 kecamatan wilayah Kabupaten Bantul yang mengakibatkan 22 kejadian pohon tumbang,” ujanya saat dikonfirmasi, pada Rabu (3/1).

22 pohon tumbang tersebut, tersebar di 19 kelurahan dan 11 kecamatan. Hal tersebut berdampak pada penutupan akses jalan, ganguan jaringan listrik, menimpa rumah dan kendaraan. Selain itu, juga dilaporkan satu bangunan roboh.

“Laporan awal kami terima sekitar pukul 13:37 WIB. Namun dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa,” katanya.

Menurutnya, akibat kejadian tersebut, berdampak pada tujuh rumah, tiga tempat usaha, delapan akses jalan, satu kendaraan, delapan jaringan listrik, dengan estimasi kerusakan ditaksir mencapai Rp25,9 juta.

Lebih lanjut, Antoni menyebut dalam melakukan evakuasi BPBD melibatkan berbagai unsur, mulai dari forum pengurangan resiko bencana (FPRB) kelurahan, Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul, relawan hingga warga.

“Tidak ada tantangan dan kendala yang dihadapi dalam penanganan, kondisi terakhir, pohon tumbang sudah selesai tertangani dan sopir dalam keadaan aman,” katanya.

Pihaknya berharap dari kejadian tersebut, semua elemen masyarakat mulai meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi kejadian baik pohon tumbang maupun ancaman kejadian lainnya akibat dampak cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang.

“Selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, terus berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan, FPRB, lembaga terkait dan jejaring relawan untuk meningkatkan kewaspadaan,” katanya.