Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bupati Sleman Intruksikan Pemadaman Lampu Reklame dan PJU Selama PPKM Darurat

Bupati Sleman Intruksikan Pemadaman Lampu Reklame dan PJU Selama PPKM Darurat



Berita Baru, Sleman – Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menginstruksikan pemadaman sejumlah lampu reklame dan Penerangan Jalan Umum (PJU) mulai 5 Juli hingga 20 Juli 2021.

Kustini mengambil langkah ini guna memaksimalkan pelaksanaan PPKM Darurat di Kabupaten Sleman. Ia mengatakan telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada pemilik reklame di bawah naungan Dinas Perizinan mengenai pemadaman lampu.

“Pemilik reklame diminta untuk mematikan lampu reklame mulai 5 Juli hingga 20 Juli 2021,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (06/07/2021).

Bu Kus juga menyampaikan, bahwa akan ada pemadaman lampu penerangan di sejumlah ruas jalan umum. Beberapa ruas jalan yang sering ramai oleh pengendara, lampu PJU akan padam lebih awal.

Pemkab Sleman, lanjut Bu Kus, telah bekerja sama dengan kepolisian agar menutup sejumlah akses jalan yang menjadi lalu-lalang kendaraan.

Penyekatan berlangsung pada malam hari di sekitar Janti, Seturan, Gejayan serta Jalan Kaliurang. Penyekatan ini bermaksud untuk mengurangi mobilitas.

“Jalan seperti di sekitar seturan, gejayan, jakal (jalan kaliurang), Tajem dan jalan utama lainnya akan disetting padam lebih awal. Ada juga yang nanti dipadamkan pukul 20.00 Wib, semua (dipadamkan) sampai pagi hingga tanggal 20 besok,” tegas Kustini.

Bupati Sleman tersebut menerangkan, bahwa pemadaman lampu reklame, lampu jalan umum, dan penyekatan akan sangat berpengaruh terhadap mobilitas masyarakat. Sehingga pelaksanaan PPKM Darurat di Kabupaten Sleman dapat berlangsung secara maksimal.

Rakyat, lanjutnya, tidak perlu cemas mengenai keamanan. Selama kebijakan ini berlangsung, Pemkab Sleman beserta Polres dan Kodim 0732 Sleman telah berkomitmen untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat Sleman.

Baginya, kebijakan pemadaman ini mendapatkan tanggapan positif dari berbagai komunitas di Sleman. Bahkan, beberapa di antaranya memberikan jargon “Sleman Bobok Luwih Awal”. Jargon ini sangat berpengaruh terhadap kalangan anak muda yang sering begadang.

Bupati Sleman itu menghimbau masyarakat supaya tetap di rumah saja serta menunda kegiatan yang bersifat sekunder dan tersier demi tujuan bersama sesarengan jogo Sleman.

“Langkah ini kita ambil agar masyarakat sudah tidak perlu keluar rumah kecuali hal penting yang berhubungan dengan kesehatan. Selain itu monggo di rumah saja,” pungkasnya.