Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dobby syndrome : Pengertian Dan Cara Mengatasinya
dobby syndrome

Dobby syndrome : Pengertian Dan Cara Mengatasinya



Berita Baru, Yogyakarta–  Istilah Dobby syndrome belakangan ini sering menjadi perbincangan di dunia maya. Namun, istilah tersebut memangnya bermakna apa sih?

Jika Anda menonton film Harry Potter, maka tentu saja istilah tersebut nampak tidak asing dengan tokoh yang bernama Dobby. Ia merupakan seorang peri budak yang akan menghukum dirinya sendiri sebagai bentuk rasa bersalah.
Nama Dobby akhirnya menjadi istilah psikologi untuk menyebut perilaku yang sama, yaitu Dobby syndrome atau dobby effect.

Rob Nelissen dan Marcel Zeelenberg yang berasal dari Tilburg University dan Vrije Universiteit Amsterdam adalah dua peneliti yang mempopulerkan istilah tersebut. Studi yang mereka lakukan lalu diterbitkan dalam jurnal Emotion oleh American Psychological Association.

Lalu, apakah dobby syndrome itu?
Dikutip dari The Silver Lining, Dobby syndrome merupakan sikap yang merasa bersalah kemudian bisa berubah menjadi perilaku yang menghukum dirinya sendiri. Rasa bersalah biasanya akan datang saat kamu melakukan sesuatu yang bertentangan dengan moral atau nilai-nilai yang dianut.

Ini bisa menjadi masalah jika kamu terus-menerus menghukum diri sendiri jika setiap kamu merasa bersalah.

Menurut Nelissen dan Zeelenberg, ketika kemampuan untuk mengkompensasi suatu pelanggaran tidak memungkinkan, seseorang lebih cenderung menjatuhkan hukuman pada dirinya sendiri.

Banyak hal yang bisa saja menjadi sebab seseorang mengalami dobby syndrome. Dalam beberapa kasus, rasa bersalah muncul saat seseorang tidak dapat memenuhi ekspektasi orang lain. Sindrom tersebut mungkin juga berawal dari trauma masa kecilnya ketika orang tua menumpahkan semua kekesalan mereka pada anaknya.

Misalnya, saat orang tua sedang kesal atau marah, mereka mungkin mengatakan kepada anak bahwa mereka tidak pantas mendapatkan sesuatu yang baik.

Kata-kata itulah yang kemudian melekat dalam ingatan anak. Ketika tumbuh dewasa, anak pun menghindari perkataan “itu salahmu” dari orang lain, tapi justru malah menyalahkan dirinya sendiri.

Cara mengatasi dobby syndrome

Usai mengetahui apa itu dobby syndrome, penting juga untuk memahami cara mengatasinya. Melansir berbagai sumber, berikut ini cara mengatasi perasaan bersalah yang berlebihan akibat dobby syndrome:

Berhenti ambil tanggung jawab lebih banyak
Jika Anda sudah merasa tidak sanggup melaksanakan banyak tanggung jawab, maka sebaiknya kurangi tanggung jawab tersebut.

Alih-alih kewalahan dengan banyaknya tanggung jawab yang tidak bisa dikerjakan maksimal, ambillah sedikit tanggung jawab yang bisa Anda penuhi. Kemudian lakukanlah dengan sungguh-sungguh.

Meningkatkan self-esteem
Mengutip Mind, self-esteem adalah bagaimana cara kita menilai dan memandang diri kita sendiri. Hal ini didasarkan pada opini dan keyakinan kita tentang diri kita sendiri, yang mungkin terasa sulit untuk diubah. Kita mungkin juga menganggap ini sebagai rasa percaya diri.

Self esteem dapat memengaruhi cara Anda menghargai diri sendiri, mengambil keputusan dan tegas terhadap diri sendiri, mengenali kekuatan yang dimiliki, serta melewati kesalahan tanpa menyalahkan diri sendiri secara berlebihan dan tidak adil.