Fakta Perempuan Bercadar Yang Menodongkan Pistol Ke Istana
Berita Baru, Yogyakarta– Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dikejutkan oleh seorang wanita yang menodongkan pistol jenis FN di sekitaran Istana Negara dan langsung diamankan oleh polisi setempat pada Selasa, 25 Oktober 2022 pukul 07.00 WIB.
Berikut merupakan fakta terkait perempuan yang menodongkan senjata di sekitaran Istana Negara:
Aksi Penodongan
Penodongan kearah Paspampres saat siaga menjaga sekitaran Istana Negara, tepat di pintu masuk Istana. Hal tersebut langsung disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman, wanita tersebut diketahui membawa senjata api atau pistol jenis FN. “Tepat di pintu masuk Istana Negara, dia menghampiri anggota Paspampres yang sedang siaga, dengan menodongkan senjata api jenis FN,” ujar Kombes Latif
Jenis pistol
Berdasarkan laporan Tribunnews.com, pistol FN adalah pistol semi otomatis yang diproduksi oleh Perusahaan Fabrique Nationale d’Armes de Guerre-Herstal (FN Herstal) di Belgia. Nama FN atau Five-seven diambil dari ukuran diameter pelurunya yang memiliki ukuran 5,7 mm. Senjata api laras pendek ini digunakan oleh otoritas keamanan di lebih dari 40 negara.
istol beserta amunisi 5,7 x 28 mm SS192 ini dikenalkan sebagai senjata api untuk warga sipil. Cabang perusahaan FN di Amerika Serikat (AS) menjualnya secara terbuka sebagai senjata perlindungan diri. Biro penegakan hukum terhadap senjata api di Amerika Serikat (ATF) mengatakan bahwa pistol ini kerap diselundupkan ke beberapa negara lain.
Sosok pelaku
Sosok perempuan yang menodongkan senjata FN tersebut diketahui adalah warga Jakarta Utara. Yang bernama lengkap Siti Elina berumur 24 tahun dengan alamat Jalan Sawal Raya, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Hal itu dibenarkan oleh Nurjanah selaku ketua RT 13 RW 03 Tugu Selatan “Iya itu memang warga saya, Siti Elina,” kata Nurjanah saat ditemui di lokasi, Selasa (25/10/2022).
SE juga dikenal jarang berinteraksi dengan tetangganya, terlebih lagi SE dikenal oleh ketua RT dan warga sekitar sebagai orang yang tertutup. “Hari-hari biasa saja, sama tetangga jarang ngobrol, orangnya tertutup,” kata Nurjanah.
Dan menurut yang dijelaskan oleh Nurjanah, SE tinggal bersama ibu, anak dan suaminya. Sebab orang tuanya sudah pisah. Namun, suaminya juga dikenal sebagai pribadi yang tertutup. SE pun hanya sekedar menyapa apabila berpapasan dengan para tetangga.