Pasang Muka Tebal! PSSI Tolak Rekomendasi TGIPF, Exco: KLB Berjalan Tahun Depan, Sesuai Jadwal
Berita Baru, Yogyakarta – Menanggapi hasil kerja TGIPF yang merekomendasikan Ketua Umum dan seluruh jajaran Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk mengundurkan diri atau mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB). PSSI nampak memasang muka tebal dengan menolak rekomendasi tersebut.
Salah satu Exco PSSI yang pernah menolak perdamaian antar suporter karna alasan ekomonis, Ahmad Riyadh dengan tegas menolak hal tersebut. Menurutnya, permintaan untuk menggelar Kongres KLB hanya dapat terlaksana jika datang dari anggota yang menjadi pemilik suara bukan dari pemerintah maupun TGIPF.
“Yang berhak meminta KLB itu anggota PSSI, para ‘voter’. Pemerintah tidak bisa mencampuri hal itu,” jelas Ahmad Riyadh pada Selasa (18/10) malam, mengutip Antara.
Sebelumnya Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan merekomendasikan PSSI menggelar KLB guna menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan yang berintegritas, profesional, bertanggung jawab dan bebas dari konflik kepentingan.
Dalam rekomendasi tersebut seluruh jajaran Komite Eksekutif PSSI termasuk Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan diharapkan untuk mengundurkan diri. Hal tersebut muncul karena PSSI dianggap sebagai salah satu pihak yang diminta pertanggungjawaban moralnya buntut dari Tragedi Kanjuruhan.
Tetapi menurut Ahmad rekomendasi itu hanya sebatas anjuran yang dilaporkan ke Presiden Joko Widodo.
Dalam agendanya PSSI akan menggelar KLB pada tahun 2023 untuk memilih kepengurusan baru memang karena masa kerja pengurus periode kepengurusan 2019-2023 sudah berakhir.
Sedangkan menurut TGIPF, jajaran Exco PSSI harus secepatnya menggelar KLB tanpa harus menunggu masa kerja berakhir.
Sedangkan menurut Ahmad Riyadh, KLB harus sesuai jadwal.
“KLB memang akan berjalan tahun depan dan kami berharap semua sesuai jadwal,” kata Ahmad Riyadh.