Keluhan Anggota KPPS Sleman DIY Pasca Dilantik Dari Uang Transport Pelantikan KPPS Hingga Anggaran Konsumsi Di Sunat 2.500 Rupiah
Berita Baru, Yogyakarta– Anggota-anggota KPPS di sejumlah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta menuai banyak keluhan diantaranya adalah terkait konsumsi yang bisa dikatakan tidak layak sampai uang transportasi
situasi polemik tersebut terjadi salah satunya di Kabupaten Sleman. Mengutip dari DetikJogja, Berikut ini rangkuman informasi terkait keluhan anggota KPPS di DIY.
Viral di media sosial usai pelantikan para anggota KPPS di Kabupaten Sleman pada Kamis (25/1), dimana keluhan mengakar dari konsumsi yang sangat minim, dimana konsumsi tersebut biasanya disajikan untuk orang yang melayat. Hal tersebut diketahui dari salah satu unggahan di media sosial X dari akun @your****, Kamis (25/1).
“Sekelas KPU kabupaten menyediakan konsumsi untuk pelantikan KPPS serentak se-kabupaten seperti ini ? Sudah tidak ada uang transport dan makan siang. Snack tidak jauh beda dengan snack di lelayu @KPUSleman @Humas_KPUDIY @KPU_ID @IniSleman,” cuitnya.
Kemudian Ahmad Baehaqi selaku Ketua KPU Sleman mengklarifikasi hal tersebut. Dalam keterangan tertulis yang diterima, pada Jumat (26/1/2024), Ketua KPU Sleman memintaaf maaf atas konsumsi yang dianggap tidak layak selama proses pelantikan anggota KPPS.
“KPU Kabupaten meminta maaf atas kejadian konsumsi snack yang kurang ‘pantas’,” terang Baehaqi.
Ketua KPU Sleman lalu mengungkapkan pihaknya sudah menyedikan konsumsi pelantikan calon anggota KPPS lewat pihak ketiga atau vendor yang sudah terdaftar dalam e-katalog. Oleh pihak vendor sendiri disubkan lagi pengadaannya tanpa sepengetahuan KPU Sleman.
“Pihak vendor beralasan kalau tidak disubkan, maka tidak mampu melayani calon anggota KPPS yang terlantik sebanyak 24.199 orang. Sehingga, yang tersaji tidak pantas,” ujarnya.
“Padahal sebelum hari pelaksanaan pelantikan, dalam rapat, pihak vendor sudah menyampaikan kesanggupan terkait spesifikasi konsumsi dan kesanggupan melayani jumlah yang terlantik. Dan KPU Sleman sudah mengingatkan terkait potensi permasalahan melayani jumlah calon anggota KPPS terlantik yang tersebar pada 86 kalurahan,” imbuhnya.
Polemik lainnya yakni perihal dana anggaran. Semula per orang dianggarkan Rp 15 ribu namun dalam lapangannya menjadi Rp 2.500.
“Anggaran konsumsi per calon anggota KPPS dalam pelantikan, adalah Rp 15 ribu bersih sudah dipotong pajak, tetapi penyajiannya yang diakui vendor adalah Rp 2.500,” ucapnya.
Sementara itu, perihal keluhan uang transport, Baehaqi mengatakan tidak ada pagu anggaran transportasi pelantikan di KPU Kabupaten Sleman. Pagu anggaran transportasi yang ada adalah saat bimtek.
Atas situasi polemic tersebut, Ketua KPU Sleman memutuskan ambil langkah tegas dengan memberikan sanksi berupa pemutusan kontrak kepada pihak vendor.
“Setelah melakukan klarifikasi, KPU Sleman telah mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi berupa pemutusan kontrak kepada pihak penyedia atau vendor karena telah mengingkari perjanjian atau wanprestasi, dan tidak akan menggunakan jasa yang bersangkutan lagi di kemudian hari,” jelas dia.
Imbas dari polemik konsumsi tersebut, ratusan anggota KPPS Sleman menyerbu kantor KPU Sleman. Mereka membawa berbagai macam poster berisi kekecewaan buntut dari konsumsi yang diberikan sewaktu pelantikan.
Mereka mendatangi kantor KPU Sleman dengan membawa sejumlah poster bernada protes. Di antaranya bertulis ‘KPU Ketegelen’, ‘KPPS Bukan Sapi Perah’, ‘KPU Ngecakke Anggaran Ora Cetho’, ‘Konsumsi KPPS Ra Mutu !!!’, dll.
Koordinator aksi Sukiman berujar, kedatangan mereka untuk menyampaikan keluhan terkait dengan snack. Termasuk mempertanyakan terkait uang transport.
“Snack-nya itu dipandang umum bukan standar lagi ya kurang wajar. Maka ketika snack kurang wajar mesti pertanyaannya yang lain ‘kok Sleman nggak ada transportnya’,” kata Sukiman saat ditemui wartawan di kantor KPU Sleman, Jumat (26/1).
Selain menyampaikan keluhan, Sukiman yang juga Ketua Paguyuban Dukuh Sleman ‘Cokro Pamungkas’ mengungkapkan kedatangan mereka juga sekaligus mengingatkan KPU agar tidak mengulangi kesalahan di Pemilu 2019. Di mana saat itu honor untuk KPPS saat itu terlambat cair. Hal itu, menurut Sukiman, demi pemilu bisa terlaksana dengan baik dan sukses.
Sedangkan, Sekretaris KPU Sleman Yuyud Futrama mengungkapkan soal uang transport memang tidak dianggarkan saat pelantikan. Namun, dia menegaskan saat bimtek, setiap anggota KPPS menerima uang transport beserta makan siang dan snack.
“Untuk konsumsi teman-teman KPPS di bimtek nanti akan difasilitasi oleh bapak ibu sekretaris PPK atau Sekcam. Kemudian untuk transport pelantikan memang tidak ada, dari KPU RI adanya untuk pelantikan saja. Tetapi untuk besok bimtek ada transportnya dapat makan dan snack,” ujarnya.