Kemampuan Masyarakat Papua Harus Selalu Dikembangkan
Berita Baru, Jakarta – Endang Sri Agustini, Manager Program Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) Jawa Barat untuk Pengembangan Masyarakat Papua menegaskan bahwa produk asli Papua harus dikembangkan.
Tanah Papua, menurutnya memiliki banyak potensi yang luar biasa, mulai dari sumber daya alam, sumber daya manusia, pasar, teknologi, dan masyarakat serta kebutuhan hidup yang sedang tumbuh.
“Lembaga-lembaga pendukungnya juga tersedia. Seperti Universitas sudah ada dan lembaga-lembaga risetnya, kemudian pemerintah daerah, dan keterlibatan komunitas serta lembaga-lembaga pendamping yang ada di daerah. Jadi sayang sekali kalau produk Papua yang sangat potensi sumber dayanya ini tidak di kembangkan,” kata Endang dalam diskusi Semangat Mengembangkan Produk Asli Papua!, Kamis (26/8).
Acara tersebut merupakan seri Podcast ke-2 yang merupakan bagian dari Festival Torang Pu Para Para dalam Program Pertanian Berkelanjutan di Tanah Papua (PAPeDA) yang diselenggarakan The Asia Foundations (TAF) bersama PUPUK.
Bahkan menurutnya, produk-produk Papua yang juga bisa dikembangkan tidak hanya terikat pada barang, tapi juga kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat Papua.
“Jadi yang kami lakukan salah-satunya bagaimana kita lebih melihat kepada sumber daya orangnya. Karena kita mengembangkan ekonomi, fasilitasnya ada, SDM-nya tersedia sebagai material bahan baku, tetapi SDM ini juga harus kita kembangkan,” ungkap Endang.
Sehingga apa yang dilakukan PUPUK, lanjutnya, itu lebih kepada bagaimana menggali potensi dari sisi skil. “Kami mengajak masyarakat asli Papua untuk mengembangkan kemampuannya,” imbuh Endang dalam Podcast yang ditayangkan langsung di kanal Youtube Asmat Papua Official, Youtube Beritabaruco, dan Facebook Beritabaru.co ini..
Endang mencontohkan salah satu yang dikembangkan PUPUK adalah produk kaos. “Kami menggali potensi-potensi di sana yang bisa dikembangkan untuk melakukan kegiatan ekonomi, tetapi tidak harus berbasis produk yang bersumber dari alam,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut Endang juga mengungkap, setiap gerakan yang dilakukan pasti memiliki tantangan, lebih-lebih untuk melakukan sebuah perubahan.
“Saya rasa tidak hanya di Papua, di mana masyarakat yang tadinya memiliki pola tertentu kemudian harus digeser, dan nonformal menjadi formal itu memerlukan effort yang luar biasa,” kanya.
Sehingga, tutur Endang, untuk mendorong perubahan di Papua, salah satu yang lakukan adalah dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa apa yang dilakukan PUPUK untuk kepentingan jangka panjang.