Muncul Klaster Baru di Bantul Setelah Warga Jenguk Tokoh Masyarakat
Berita Baru, Bantul – Muncul klaster penularan covid-19 baru di salah satu pedukuhan di kelurahan Jaimulyo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Klaster tersebut muncul setelah beberapa warga menjenguk salah satu tokoh masyarakat.
Sebelumnya, tidak ada kecurigaan kepada tokoh masyarakat tersebut. Baik dari warga yang menjenguk maupun keluarga yang bersangkutan sebab awalnya mereka menduga bahwa yang berangkutan hanya sakit asam lambung.
Panewu Kecamatan Dlingo, Deni N Ngajis menceritakan setelah keluarga yang bersangkutan membawanya ke rumah sakit, ternyata hasil pemeriksaan menyatakan yang bersangkutan positif covid-19. Yang bersangkutan sempat menjalani perawatan di rumah sakit rujukan covid-19 di Bantul.
“Tapi saat periksa di rumah sakit justru malah positif Covid-19 sehingga menjalani perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19 di Bantul. Dan akhirnya tokoh masyarakat tersebut meninggal dunia,” cerita Deni saat Kamis (1/4) kemarin.
Setelah yang bersangkutan meninggal, terkonfirmasi ada 13 orang dari keluarga dan warga penjenguk yang tertular virus covid-19. Beberapa diantaranya ada yang sampai di bawa ke rumah sakit rujukan covid-19 Kabupaten Bantul.
“Ada yang bergejala dan sempat mendapat perawatan di rumah sakit rujukan COVID-19 di Bantul. Ada juga yang di rawat di shelter Covid-19 milik Pemkab Bantul. Tapi sebagian besar menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing karena tidak ada gejala,” tambah Deni.
Sementara itu, Jubir Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso secara terpisah menerangkan, pihaknya telah melakukan tracing di Kecamatan Dlingo. Menurutnya, setelah melakukan tracing warga positif covid-19 yang tadinya hanya 13 orang terkonfirmasi menjadi 28 orang.
Pria yang lebih akrab dipanggil Oki itu menjelaskan, karena lebih dari 10 rumah yang terkena maka sesuai ketentuan zonasi PPKM mikro yang berlaku, dusun tersebut masuk dalam zona merah sehingga ada pembatasan kegiatan dalam masyarakat.
“Pembatasan kegiatan sudah kami lakukan dan pelacakan kontak erat sudah semua kita testing, sampai sekarang hasilnya sudah 28 orang positif dan semua sudah isolasi. Dengan pembatasan kegiatan kami berharap tidak ada lagi penularan COVID-19. Warga yang positif COVID-19 menjalani sudah isolasi,” kata Oki.