Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Perdana Menteri Baru Perancis : Gabriel Attal, Biografi Dan Tindak Tanduknya
Perdana Menteri Baru Perancis : Gabriel Attal, Biografi Dan Tindak Tanduknya

Perdana Menteri Baru Perancis : Gabriel Attal, Biografi Dan Tindak Tanduknya



Berita Baru, Yogyakarta–  Emmanuel Macron selaku Presiden Perancis, Resmi telah mengumumkan Perdana Menteri (PM) barunya yakni, Gabriel Attal pada hari Selasa (9/1).

Attal sang perdana menteri baru, sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pendidikan, kemudian ditunjuk untuk menggantikan posisi PM Elisabeth Borne (62) yang mengundurkan diri.

Berusia 34 tahun, Attal resmi menjadi kepala pemerintahan termuda dalam sejarah Prancis sejak pertama berdiri. Bahkan, bahkan ia mengungguli Laurent Fabius dari Partai Sosialis yang berusia 37 tahun saat dilantik oleh François Mitterrand pada tahun 1984 silam.

Sedangkan, pengangkatan Attal sebagai PM Prancis menyedot animo publik. Imbas dirinya dinilai sebagai sosok yang ‘kontroversi’ dengan segala sikap dan perlakunya.

Dilansir dari Reuters, Rabu (10/1), Gabriel Attal Lahir pada tahun 1989 di pinggiran selatan Clamart, Paris. Sang ayah, Yves Attal, adalah seorang produser film keturunan Tunisia-Yahudi.

Ibunya, Marie de Couriss, bekerja di sebuah industri film dan berasal dari keluarga Kristen Ortodoks.

Attal sendiri dibesarkan di Paris bersama dengan ketiga adik perempuannya. Dirinya diketahui, menempuh pendidikan di École Alsacienne, dan melanjutkan bangku kuliah di Sciences Po. Di sana, Ia berhasil meraih gelar master di bidang hubungan masyarakat.

Karier politik Attal dimulai bersama dengan Partai Sosialis pada 2006 ketika berusia 17 tahun. Kemudian pada 2012-2016, dirinya bekerja untuk menteri kesehatan saat itu bernama Marisol Touraine.

Pada 2017, Attal terpilih sebagai anggota Majelis Nasional Prancis. Setahun kemudian, dirinya dipercaya sebagai juru bicara pemerintah Prancis selama masa pandemi Covid-19.

Ia juga menjabat sebagai menteri pendidikan pada Juli 2023. Namun, saat menjabatnya, ia banyak mendapat kritik karena keputusan kontroversialnya