PUJLE dan Simirah, Mudahkan Pengecer Minyak Curah

Berita Baru, Yogyakarta – Dinas Perdaganggan (Disperindag) Kota Yogyakarta mencatat 107 pengecer minyak curah di kota tersebut terdaftar dalam sistem penjualan minyak goreng yang sedang digunakan, Simirah dan Pelaku Usaha Jasa Logistik dan Eceran (PUJLE).

“Jumlah ini dimungkinkan masih terus bertambah karena sampai sekarang pun masih dalam masa sosialisasi,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani, dikutip dari Antara, Rabu (13/7/2022).

Pengecer yang tercantum adalah pengecer minyak curah yang membeli barang langsung dari distributor, bukan pengecer yang membeli dari pengecer lain. Di Kota Yogyakarta, terdapat tiga distributor minyak goreng curah.

Awal Juli lalu, jumlah merchant yang terdaftar di Simirah hanya 63 merchant dan terus bertambah hingga pertengahan bulan ini.

Pendataan pengecer diperlukan untuk penjualan minyak curah yang dilakukan menggunakan aplikasi PeduliLindung.

Menurut Veronica, sosialisasi akan dilakukan selama tiga bulan, dan selama masa sosialisasi, tindak lanjut secara berkala juga akan dilakukan dengan pengecer dan distributor.

“Sampai sekarang, penerapan pembelian minyak goreng curah dengan aplikasi PeduliLindungi memang belum dilakukan,” jelasnya.

Namun, kata Ambar, beberapa pengecer sudah mulai mengumpulkan dan mencatat data konsumen yang membeli minyak goreng dalam jumlah besar.

“Pengecer mulai mencatat identitas dan NIK konsumen karena sepertinya konsumen lebih banyak menggunakan KTP saat membeli minyak goreng curah,” katanya.

Terkait produk minyak curah Kita, Ambar mengaku belum mendapat informasi mengenai distribusi produk tersebut ke kota Yogyakarta karena produk baru yang diluncurkan di pasaran dalam jumlah terbatas.

Hal ini juga menjamin ketersediaan produk-produk tersebut di kota Jogja dalam jumlah yang cukup dengan harga jual yang stabil. Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah adalah Rp 14.000/liter atau Rp 15.500/kg.