Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ratusan Kiai Pondok pesantren di Bantul Mendapat Giliran Vaksinasi

Ratusan Kiai Pondok pesantren di Bantul Mendapat Giliran Vaksinasi



Berita Baru, Bantul – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mulai menyelenggarakan vaksinasi dosis pertama terhadap tenaga pengajar atau pengasuh seluruh Pondok Pesantren (Ponpes) yang berada di Bantul, Rabu, (31/3) kemarin.

Proses pelaksanaan vaksinasi tersebut dilaksanakan dalam komplek Pondok Pesantren al-Munawwir, Krapyak, Bantul. Kurang lebih, menurut Dinkes Kabupaten Bantul, Agus Budiato terdapat 200 Kiai dan Nyai Pengasuh Ponpes yang akan diberikan dosis vaksinasi tersebut.

“Ada 33 Kiai dari luar Bantul juga yang kami laksanakan vaksinasi di sini. Total hari ini kami akan melaksanakan vaksinasi untuk 200 orang meliputi kiai, nyai dan pengasuh pesantren,” jelasnya kepada wartawan, Rabu (31/3).

Menurutnya, vaksinasi pemerintah berikan kepada para Kiai dan Nyai karena kerentanan kelompok tersebut akan potensi penularan covid-19. Mengingat para Kiai banyak berinteraksi langsung dengan ribuan santri ketika proses belajar mengajar dalam Pesantren. Selain itu, melihat dari kasus sebelumnya yang menimbulkan klaster pesantren, maka vaksinasi ini penting untuk dilakukan.

“Sebagaimana yang kita ketahui, pengasuh pondok beberapa wilayah memang pernah terpapar Covid-19. Sebelumnya  pernah di Krapyak, lalu Piyungan pernah terjadi beberapa waktu lalu. Tetapi semua sudah terkendali. Nah, jadi kalau sudah sembuh dari COVID-19 lebih dari tiga bulan baru diperkenankan mendapatkan suntikan vaksin,” tambahnya.

Sementara, secara terpisah Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan Pengasuh Ponpes merupakan tojoh yang rentan terpapar virus covid-19 karena harus memberi pengajian kepada banyak santrinya.

Selain itu juga para tokoh tersebut setiap harinya harus menerima tamu dari berbagai daerah. Dengan demikian Pemkab Bantul memprioritaskan kepada para Kiai, Nyai, dan Ustadz untuk diberikan vaksinasi terlebih dahulu.

“Rentannya itu karena sering berhadapan dengan banyak orang, mengajar santri tiap hari, menerima tamu dari luar wilayah, selain itu kerap memberi pengajian keluar pondok, keluar rumah. Ini kan berisiko tinggi,” terangnya ketika vaksinasi berlangsung, Rabu (31/3).