Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Rekomendasi Anime Movie Terbaik Karya Makoto Shinkai
Rekomendasi Anime Movie Terbaik Karya Makoto Shinkai

Rekomendasi Anime Movie Terbaik Karya Makoto Shinkai



Berita Baru, Yogakarta– Anime merupakan tontonan kartun asal negeri Sakura. Banyak genre yang disuguhkan baik itu romance, action hingga slice of life. Biasanya anime hadir dari adaptasi manga atau komik yang kemudian diekstrak menjadi kartun animasi. Penanyangan berupa series atau season mendominasi dunia per-anime-an namun tidak sedikit juga yang berupa movie dengan durasi panjang. Tak kalah dari anime dengan penanyangan episode, anime Movie justru mempunyai animo penonton yang cukup tinggi dan rating yang patut diperhitungkan sehingga wajib banget masuk dalam list tontonan pilihanmu.

Berikut adalah rekomendasi anime movie terbaik Makoto Shinkai

1. Kimi No Nawa

Kimi no nawa dirilis pada 2016 lalu oleh Makoto Shinkai, Kimi no nawa langsung jadi salah satu film yang jadi perbincangan. Bahkan hingga saat ini, Kimi no nawa masih jadi film anime favorit bagi banyak orang.

Karakter utama film animasi “Kimi No Na wa” ada dua yaitu Mitsuha Miyamizu yang tinggal di pedesaan dan Taki Tachibana yang tinggal di Tokyo. Ada pun sejumlah karakter pendukung yang membuat certa semakin menarik. Mereka berdua adalah siswa SMA di sekolah masing-masing. Mitsuha digambarkan sebagai gadis penuh semangat yang lahir dari keluarga pemegang kepercayaan sinto. Sedangkan Taki Tachibana memiliki gaya hidup yang berbeda sebagai remaja di ibu kota Tokyo sebagaimana sudah kekinian.

Anime ini memadukan genre fantasi dan romantis sehingga menjadi lebih menarik. Anime “Kimi no Na wa” bermula dari Mitsuha yang terbangun dari tidurnya dan menemui jiwanya ada di tubuh orang lain yaitu tubuh Taki Tachibana yang ada di Tokyo. Mitsuha dan Taki tak saling mengenal, tapi mereka membuat catatan di berbagai tempat agar saat tubuh mereka kembali normal, mereka bisa mengetahui hal-hal yang sudah dilakukan selama itu.

Mereka akhirnya menyadari bahwa jiwanya selalu bertukar tubuh saat bangun tidur. Namun, suatu ketika akhirnya keduanya tidak lagi saling bertukar tubuh, sehingga Taki menjadi penasaran dan memutuskan untuk mencari Mitsuha ke desa Itomori. Sayangnya, Taki akhirnya menemukan fakta bahwa desa Itomori milik Mitsuha sudah lenyap sejak beberapa tahun lalu akibat tertimpa komet dan Mitsuha ada di daftar korban bencana tersebut. Untuk mengetahui perjuangan selanjutnya dari Taki menemukan Mitsuha mending kamu nonton langsung aja deh

2. Weathering With You

Tokyo mengalami hujan deras yang tampaknya mengganggu kecepatan semua orang yang tinggal di sana tanpa akhir. Di tengah hujan yang tampaknya abadi, ada anak SMA yang melarikan diri, Hodaka Morishima, yang berjuang untuk menghidupi dirinya sendiri secara finansial. Hodaka berakhir dengan pekerjaan di penerbit kecil-kecilan. Pada saat yang sama, anak yatim piatu Hina Amano juga berusaha mencari pekerjaan untuk menghidupi dirinya dan adiknya.

Kedua nasib terjalin ketika Hodaka mencoba untuk menyelamatkan Hina dari pria hidung belang, memutuskan untuk melarikan diri bersama. Selanjutnya, Hodaka menemukan bahwa Hina memiliki kekuatan yang aneh namun menakjubkan, kemampuan untuk memanggil matahari setiap kali ia memintanya. Dengan mempertimbangkan cuaca Tokyo yang tidak biasa, Hodaka melihat potensi dari kemampuan ini. Ia menyarankan agar Hina menjadi “gadis sinar matahari,” seseorang yang akan membersihkan langit dari hujan saat orang-orang sangat membutuhkannya. Namun ada harga yang mahal untuk itu.

3. 5 Centimeters Per Second

Anime ini dimulai dari kisah dua orang sahabat bernama Takaki Tono dan Akari Shinohara yang bersekolah di sebuah sekolah dasar yang sama. Mereka memiliki kesamaan sifat dan sikap, dan juga sering sakit-sakitan, karena itu mereka sering menghabiskan waktu berdua di perpustakaan dibandingkan ikut bermain bersama teman yang lain. Hal ini menyebabkan tumbuhnya perasaan kasih sayang diantara mereka.

Tamat sekolah dasar, Akari pindah ke Tochigi mengikuti orang tuanya. Hal ini membuat mereka jauh dan hanya bisa saling mengirim surat. Pada umur 13 tahun, Takaki juga pindah ke Kagoshima dan ini berarti jarak keduanya semakin jauh. Karena rasa rindu yang teramat dalam, akhirnya Takaki memutuskan untuk bertemu dengan Akari dan datang ke Tochigi dengan menggunakan shinkasen atau kereta.

Akari berjanji menunggunya di stasiun jam 7. Sayangnya, dalam perjalanan, kereta sering ditunda di setiap stasiun karena adanya badai salju. Kondisi ini membuat Takaki merasa gelisah mengingat bagaimana Akari menunggunya disana. Dia pastinya kesepian dan sendirian. Jam 8, 9, hingga 10 pun berlalu. Ia semakin merasa cemas dan bahkan ingin menangis.

Akhirnya, jam 11 malam, ia sampai di stasiun dimana Akari menunggu. Takaki berlari dan berharap Akari masih menunggunya. Betapa ia terkejut dan bahagia saat melihat Akari duduk sendiri dan masih menunggunya. Akari menangis dan memeluk Takaki untuk melepas rindu. Malam itu, mereka menghabiskan banyak waktu bersama. Memakan bekal yang dibawakan Akari dan berbincang-bincang di sebuah pondok sekat pohon sakura besar hingga mereka tertidur. Besok paginya, Takaki langsung kembali untuk naik kereta. 

4. The Garden OF Words

The Garden of Words mengambil latar cerita musim hujan di Tokyo, dimana seorang siswa yaitu Takao Akizuki yang bolos dari kelas pertamanya dan memilih menghabiskan waktunya di sebuah taman di Shinjuku Gyoen. Saat sedang menghabiskan waktunya ditaman tersebut sambil menggambar sepatu di bukunya, ia bertemu dengan seorang perempuan berumur 27 tahun bernama Yukari Yukino yang ternyata juga membolos dari pekerjaannya dan memilih menghabiskan waktunya di taman tersebut dengan minum bir dan makan coklat. Saat Yukino melihat logo di seragam Takao, ia memberikan salam perpisahan dengan mengucapkan sebuah tanka (salah satu jenis puisi di Jepang) dan meninggalkan Takao dalam kebingungan. Pertemuan mereka terus berlanjut pada hari-hari berikutnya, ditempat yang sama, dan selalu dalam kondisi yang sama yaitu saat langit sedang hujan. Namun tidak satupun dari mereka mengenalkan diri satu sama lain secara formal. 

Suatu waktu Yukino melihat buku Takao yang berisi gambar-gambar sepatu hasil desainnya sendiri dan menunjukkan ketertarikannya terhadap hobi dan cita-cita Takao untuk membuat sepatu itu, hal ini berakhir dengan Takao yang menjanjikan Yukino sepasang sepatu hasil buatan tangannya sendiri. Namun tepat setelah hari itu, hujan berhenti turun di Tokyo dan pertemuan mereka pun berhenti. Nah, penasaran dengan apa yang terjadi setelahnya? Daripada bingung dan gelisah mending kamu cuss langsung nonton!