Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Chinese New Year

Selamat Merayakan Lunar dan Chinese New Year, Pastikan tidak Keliru!! ini Perbedaannya



Berita Baru, Yogyakarta Lunar dan Chinese New Year adalah dua kata atau istilah yang kerap digunakan untuk menyebut perayaan tahun baru yang berdasar kalender lunisolar.

Ternyata, kedua istilah tersebut tidaklah sama, lho. Ada perbedaan mendasar di antara keduanya yang harus kamu ketahui agar tidak keliru.

Lantas, apa perbedaan keduanya? Sebelum membahas perbedaan kedua istilah tersebut, mari kita kenali dulu masing-masing dari kedua kata tersebut.

Pengertian Lunar dan Chinese New Year

Lunar New Year adalah istilah umum yang mengacu pada perayaan tahun baru yang menggunakan kalender lunar atau lunisolar.

Kalender lunar adalah kalender yang mengikuti siklus bulan, sedangkan kalender lunisolar adalah kalender yang mengikuti siklus bulan dan matahari.

Lunar New Year dirayakan oleh berbagai budaya di berbagai waktu, tergantung pada penentuan bulan pertama tahun baru.

Sementara itu, Chinese New Year adalah istilah spesifik yang mengacu pada perayaan tahun baru yang menggunakan kalender lunisolar Tiongkok.

Kalender Tiongkok menentukan bulan pertama tahun baru berdasarkan bulan baru kedua setelah titik balik musim dingin (kadang-kadang bulan baru ketiga jika ada bulan tambahan).

Chinese New Year biasanya jatuh antara 21 Januari dan 20 Februari menurut kalender Gregorian.

Sejarah Lunar dan Chinese New Year

Lunar New Year memiliki sejarah yang panjang dan beragam, tergantung pada budaya yang merayakannya. Beberapa budaya yang merayakan Lunar New Year adalah:

  • Budaya Timur Tengah, seperti Islam dan Yahudi, yang menggunakan kalender lunar murni yang tidak memperhitungkan siklus matahari. Tahun baru Islam disebut Hijriyah, yang jatuh pada tanggal 1 Muharram. Tahun baru Yahudi disebut Rosh Hashanah, yang jatuh pada tanggal 1 Tishrei.
  • Budaya Asia Timur, seperti Tiongkok, Korea, Vietnam, dan Mongolia, yang menggunakan kalender lunisolar yang menyesuaikan siklus bulan dengan siklus matahari. Tahun baru Tiongkok disebut Chunjie, yang berarti Festival Musim Semi. Tahun baru Korea disebut Seollal, yang berarti Hari Pertama. Tahun baru Vietnam disebut Tet, yang berarti Festival. Tahun baru Mongolia disebut Tsagaan Sar, yang berarti Bulan Putih.
  • Budaya Asia Selatan dan Tenggara, seperti India, Nepal, Sri Lanka, Thailand, Kamboja, dan Laos, yang menggunakan kalender lunisolar yang berdasarkan pada ajaran Buddha atau Hindu. Tahun baru India disebut Diwali, yang berarti Festival Cahaya. Tahun baru Nepal disebut Losar, yang berarti Tahun Baru Tibet. Tahun baru Sri Lanka disebut Aluth Avurudda, yang berarti Tahun Baru Sinhala. Tahun baru Thailand disebut Songkran, yang berarti Festival Air. Tahun baru Kamboja disebut Chaul Chnam Thmey, yang berarti Tahun Baru Khmer. Tahun baru Laos disebut Pi Mai, yang berarti Tahun Baru Laos.

Di sisi lain, Chinese New year juga memeiliki sejarah yang kaya dan legendaris. Menurut legenda, Chinese New Year dimulai dengan adanya seekor binatang buas bernama Nian, yang menyerang desa-desa pada malam tahun baru.

Untuk mengusir Nian, orang-orang menggunakan warna merah, suara keras, dan api, yang merupakan ketakutan Nian. Oleh karena itu, Chinese New Year dirayakan dengan menghias rumah dengan kertas merah, menyalakan lentera dan kembang api, dan memberikan amplop merah.

Perbedaan Lunar New Year dan Chinese New Year

Meskipun Lunar New Year dan Chinese New Year memiliki kesamaan dalam menggunakan kalender bulan atau lunisolar, terdapat beberapa perbedaan antara keduanya, yaitu:

  • Lunar New Year mencakup berbagai budaya dan tradisi yang merayakan tahun baru berdasarkan kalender bulan atau lunisolar, sedangkan Chinese New Year hanya merujuk pada budaya dan tradisi Tiongkok yang merayakan tahun baru berdasarkan kalender lunisolar Tiongkok.
  • Lunar New Year memiliki tanggal yang bervariasi, tergantung pada penentuan bulan pertama tahun baru oleh masing-masing budaya, sedangkan Chinese New Year memiliki tanggal yang relatif tetap, yaitu antara 21 Januari dan 20 Februari menurut kalender Gregorian.
  • Lunar New Year memiliki nama dan simbol yang berbeda-beda, tergantung pada bahasa dan kepercayaan masing-masing budaya, sedangkan Chinese New Year memiliki nama dan simbol yang khas, yaitu Chunjie atau Festival Musim Semi, dan zodiak hewan Tiongkok.
  • Lunar New Year memiliki cara perayaan yang berbeda-beda, tergantung pada adat dan kebiasaan masing-masing budaya, sedangkan Chinese New Year memiliki cara perayaan yang khas, yaitu dengan makan malam reuni keluarga, memberikan amplop merah, menyalakan kembang api, dan mengadakan festival lentera.