Viral!!! Penganiayaan oleh Ajudan Bupati Kutai Barat FX Yapa, Tendang Kepala Supir Truk CPO
Berita Baru, Yogyakarta – Publik di Kalimantan Timur dibikin heboh hari ini. Seorang pria, tak lain ajudan Bupati Kutai Barat FX Yapan, menendang wajah sopir truk Crude Palm Oil (CPO).
Sementara itu, pihak Kepolisian membenarkan peristiwa tersebut, di mana pelakunya seorang personel TNI. Kasusnya diserahkan ke Kodim 0912 Kutai Barat.
Aksi di jalan itu terekam video dari kamera Ponsel warga berdurasi 3 menit 10 detik, dan menyebar luas di WhatsApp Messenger hingga media sosial.
Pria berkaos merah menarik tangan sopir truk hingga terjatuh ke jalan. Di sebelahnya ada Bupati FX Yapan. Terlihat ada dua kali tendangan kaki dari pria berkaos merah itu, mengenai wajah dan perut bagian kanan sopir truk.
FX Yapan pun melerai, dibantu pria lainnya di sekitar lokasi kejadian. Pria berkaos merah dan FX Yapan pun tidak lama pergi meninggalkan korban sopir truk itu.
Korban sopir terlihat merintih kesakitan, dan dia dipapah warga sekitar ke tepi jalan. Tidak jarang warga menyebut salah satu pria berbaju merah itu adalah Bupati Kutai Barat FX Yapan.
Keterangan diperoleh niaga.asia, peristiwa itu terjadi Rabu 20 Desember 2023 sore, di perjalanan dari Tanjung Isuy menuju Barong Tongkok. Mobil Bupati dan lainnya, berpapasan dengan truk CPO.
Bermaksud hendak mendahului truk CPO, namun diduga sopir tidak memberikan jalan, meski sudah diberikan klakson. Itulah yang memantik sang ajudan emosi, dan turun dari mobilnya, diikuti Bupati FX Yapan.
Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutedjo, Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Timur, infotmasi dari Polres Kutai Barat, membenarkan peristiwa itu terjadi di Kutai Barat. Dia juga memastikan itu adalah ajudan dan Bupati Kutai Barat FX Yapan.
“Iya benar, itu ajudan dan Pak Bupati (dalam tayangan video). Itu ajudan Pak Bupati anggota TNI. Jadi penanganannya diserahkan ke Kodim (Kodim 0912 Kutai Barat), mas. Kita tidak ada kewenangan memeriksa bersangkutan. Jadi kepolisian berkoordinasi dengan Kodim terkait kejadian itu,” kata Yusuf Sutedjo.