Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Virus HIV
Virus HIV

Virus HIV AIDS Jadi Perbincangan, JAVA Yogyakarta Ajak Masyarakat Cegah Diskriminasi Terhadap ODHA



Berita Baru, Yogyakarta Virus HIV mdan AIDS belakangan kembali menjadi kekhawatiran publik akan penyebarannya. Tak tinggal diam, untuk mencegah perlakuan diskriminasi terhadap Orang Dalam HIV/AIDS (ODHA), salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang concern terhadap virus tersebut, Jaringan Advokasi HIV dan AIDS (JAVA) Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan Pertemuan Kapasitas Jurnalis Terkait HIV dan AIDS di Hotel Horaios Malioboro, jl. Gowongan Kidul, No. 57, Yogyakarta.

Dalam pertemuan tersebut, JAVA Yogyakarta beharap kepada jurnalis untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat luas untuk tetap memberi hak-hak ODHA sebagai manusia biasa yang memiliki kehidupan dan masa depan.

Pertemuan tersebut dirasa penting mengingat data kasus penyebaran HIV dan AIDS di Yogyakarta yang tinggi. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DIY, jumlah kumulatif penyebaran virus tersebut sejak 1993 hingga Mei 2022, ada 6.058 kasus HIV dan 1.931 AIDS.

Virus HIV AIDS Jadi Perbincangan, JAVA Yogyakarta Ajak Masyarakat Cegah Diskriminasi Terhadap ODHA

Berdasarkan kelompok umur, kasus tertinggi berada pada tingkat umur 20-29 tahun, yakni 1.885 kasus. Sedangkan berdasarkan faktor penyebaran resiko tertinggi ditemukan pada kelompok pasangan heteroseksual, sekitar 54%.

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), Laurensia Ana Yuliastanti selaku pemateri 1 mengatakan, dalam menanggulangi penyebaran virus, lembaga-lembaga yang terkait memiliki target tri zero 2030. Program tersebut adalah upaya untuk penyembuhan secara total penyebaran virus HIV dan AIDS pada 2030.

“Indonesia bebas Aids yang meliputi, zero infeksi baru ( Zero New HIV Invection ), zero kematian terkait AIDS ( Zero Aids Related Death ), serta zero stigma dan diskriminasi ( Zero Discrimination ) diperlukan kepedulian banyak pihak. Salah satunya adalah Media massa sebagai alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV,” ungkapnya di ruang pertemuan Hotel Horaios.

JAVA Yogyakarta sendiri, menitik beratkan pergerakannya pada sisi kemanusiaan dengan mengedukasi masyarakat luas baik ODHA maupun yang tidak mengidap virus tersebut. JAVA Yogyakarta berusaha keras untuk mengajak masyarakat tidak memperlakukan ODHA secara diskriminatif karena masih banyak kasus anak tidak diterima karena status HIVnya, dan PHK sepihak juga karena status HIVnya. Sebab, penyakit tersebut tidak menular pada kehidupan sosial, melainkan menular antar personal.