Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ahmad Dafit: Studi Agama-Agama Cetak Mahasiswa yang Luwes Berpikir
Ahmad Dafit (Wakil Pemimpin Redaksi Beritabaru.co)

Ahmad Dafit: Studi Agama-Agama Cetak Mahasiswa yang Luwes Berpikir



Berita Baru, Yogyakarta – Dalam sebuah webinar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Studi Agama-Agama (SAA) UIN Sunan Kalijaga, Ahmad Dafit, seorang alumni yang kini menjabat sebagai Wakil Pemimpin Redaksi Beritabaru.co, menekankan bahwa jurusan Studi Agama-Agama tidak hanya mencetak calon pekerja, tetapi juga mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir yang luwes.

Dalam acara yang bertajuk “Dialog Interaktif Sapa Alumni” pada Sabtu (11/6/2023), Ahmad Dafit menjelaskan bahwa Studi Agama-Agama bersifat universal, sehingga lulusan jurusan ini dapat berkarier di berbagai bidang.

“Berbeda dengan jurusan yang spesifik, seperti kedokteran, teknik, dan lain-lain. Mereka yang kuliah di jurusan itu hanya dapat menggunakan ijazahnya di bidang yang sesuai dengan kajiannya,” ucap Dafit yang juga mahasiswa Anhui University, China tersebut.

Dalam konteks ini, Dafit menegaskan bahwa kuliah di Studi Agama-Agama mengajarkan mahasiswa untuk berpikir secara luwes. Jurusan ini mengajarkan banyak hal, seperti filsafat, sejarah, dan komunikasi antar umat beragama.

Dalam sambutannya, Dafit juga menyampaikan pesan yang inspiratif. Ia mengatakan bahwa jika seorang tukang kayu pun bisa menjadi presiden, maka mahasiswa Studi Agama-Agama juga memiliki potensi yang besar.

“Contoh yang sederhana, akan beda kebijakan yang dibuat oleh pejabat yang pernah mengkaji Perbandingan Agama dengan yang belum pernah mengkaji. Nah, dari hal-hal kecil ini kita bisa mempraktekkan dalam lingkup yang lebih luas,” tuturnya.

Dafit menyebutkan bahwa Indonesia memiliki keberagaman agama dan kepercayaan, dan mahasiswa Studi Agama-Agama memiliki tanggung jawab untuk mempelajari dan memahami keberagaman tersebut.

Dafit mencontohkan bahwa seorang pejabat yang pernah mempelajari Perbandingan Agama akan membuat kebijakan yang berbeda dengan pejabat yang tidak pernah mempelajarinya. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang beragam, terutama yang memiliki perbedaan agama atau kepercayaan, akan memberikan keuntungan dalam berbagai bidang, termasuk menjadi seorang pengusaha.

Sementara itu, Muamalah, Koordinator Divisi Humas HMPS SAA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, menjelaskan bahwa acara “Dialog Interaktif Sapa Alumni” ini diadakan untuk mengenal lebih dekat para alumni Studi Agama-Agama dan memberikan motivasi kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran mereka.

“Melalui dialog ini, diharapkan para mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang karier dan prospek setelah lulus,” ujarnya.

Dengan demikian, jurusan Studi Agama-Agama UIN Sunan Kalijaga tidak hanya memberikan bekal pengetahuan tentang agama dan kepercayaan, tetapi juga melatih mahasiswa untuk berpikir luwes, berkomunikasi dengan berbagai pihak, dan merangkul keberagaman dalam menjalani kehidupan dan karier di masa depan.

Informasi tentang Ahmad Dafit dapat follow Instagram @dafit_ahmad dan Facebook Ahmad Dafit.