Banjir Bandang Flores Timur, Puluhan Rumah Warga Tertimbun Lumpur
Berita Baru, Nasional – Banjir bandang kembali melanda Indonesia. Kali ini Banjir bandang terjadi di Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Minggu (04/4), pagi dini hari, sekitar pukul 01.00 waktu setempat.
Bukan hanya banjir bandang, bencana tanah longsor juga turut melanda Flores timur Provinsi Nusa TenggaraTimur (NTT). Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong mengatakan ada tiga titik yang terdampak dari perisiwa tesebut. Diantaranya, Kecamatan Wotan Ulumado, Ile Boleng dan Adonara Timur.
Agustinus menuturkan, Pemerintah Daerah tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menangani bencana parah tersebut. Ia berharap pemerintah pusat segera memberi bantuan. Untuk sementara pihaknya baru melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat melalui telepon.
“Belum ada tindakan pemerintah pusat, baru komunikasi by phone, online dan sebagainya. Untuk itu kami minta perhatian pemerintah pusat. Sebisa mungkin dana tanggap darurat, peristiwanya darurat kemudian dana-dana untuk rekonstruksinya,” terangnya, Miggu (04/4).
Sementara itu, akibat dari bencana tersebut Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) telah memutahkirkan laporan terkait korban pada pukul 15.00 tadi. Dari laporan tersebut BNPB mencatat 44 korban jiwa yang meninggal dunia, 7 orang hilang dalam pendataan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati melalui keterangan tertulis mengatakan korban jiwa terdapat dari tiga desa.
“Desa Lamanele 38 orang meninggal dunia, Desa Waiburak 3 orang meninggal dunia, Desa Oyang barang 3 orang meninggal dunia. Total 44 orang meninggal dunia, 7 hilang dalam pendataan,” jelasnya melalui keterangan tertulis, Minggu (04/4).
Menurutnya, BNPB masih terus memperbarui data di lapangan dengan bantuan beberapa lembaga negara. Dari beberapa desa yang terdampak, untuk sementara korban mencapai 49 kepala keluar yang terdampak.
“Tim yang terdiri dari bupati, TNI, Polri, Asisten 1, BPBD, Dinas Sosial, Dinas PUPR, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan, Dinas Perkebunan dan peternakan, Bagian Humas, Anggota DPRD sedang dalam perjalanan laut, 30 Menit lagi baru sampai ke lokasi dan segera menginformasikan kondisi terkini,” sambungnya.
Untuk keriguan materiil, sementara hingga saat ini BNPB mencatat puluhan rumah di Desa Lamanele tertimbun lumpur, jembatan penghubung antar desa di Desa Waiburak terputus, dan pemukiman warga hanyut terbawa arus banjir.