Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Banjir Di Cirebon Timur Telan Korban Jiwa

Banjir Di Cirebon Timur Telan Korban Jiwa



Berita Baru, Yogyakarta– Banjir di wilayah timur Kabupaten Cirebon telan korban jiwa sebanyak dua orang. Diketahui korban jiwa tersebut berasal dari dua desa di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, dimana dua korban berasal dari Desa Ambit dan Desa Karangsari di Kecamatan Waled.

Ia mengungkapkan, korban pertama, Nana, dari Desa Ambit, meninggal saat sedang melakukan evakuasi saudaranya di Desa Ciuyah.

“Nana saat itu sedang mengevakuasi saudaranya di Desa Ciuyah,” ujar Deni, saat diwawancarai media di Mapolsek Pabedilan, Rabu (6/3/2024).

Naas dalam proses evakuasi tersebut, korban terpeleset lalu meninggal dunia.

Sedangkan korban kedua berasal dari Desa Karangsari, Kecamatan Waled, yang meninggal akibat tersengat listrik.

“Yang bersangkutan tersetrum listrik,” ucapnya.

Peristiwa tersebut menimpa Nana pada Selasa malam, sedangkan korban berasal dari Desa Karangsari meninggal pada Rabu dini hari.

Tak hanya itu, dilaporkan juga ada kejadian lain di tengah musibah banjir tersebut.

“Ada juga seorang warga melahirkan di Desa Gunungsari, Kecamatan Waled dan telah dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” jelas dia.

Banjir di Cirebon ini memberikan dampak yang sangat tragis bagi masyarakat setempat, dengan korban jiwa dan situasi genting lainnya yang masih terus berlangsung.

Sementara, Sekretaris Desa (Sekdes) Ciuyah, Sutara membenarkan ada warga yang meninggal dunia terpeleset di wilayah desanya.

Ia mengatakan korban bernama Nana Kustiana (28) warga Dusun Manis, Desa Ambit, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon.

“Jadi yang bersangkutan itu warga desa Ambit yang lagi nolongin keluarganya di Desa Ciuyah,” kata Sutara.

Menanggapi insiden ini, ia menyampaikan korban diketahui pada Selasa (5/3/2024) pukul 21.00 WIB terpeleset diduga kepala korban terbentur saat mengevakuasi keluarganya.

“Jadi penyebab meninggalnya itu sesuai informasi karena terpeleset sampai akhirnya meninggal dunia. Bukan karena tenggelam akibat banjir,” ujarnya.

Saat kejadian, ia menyampaikan, di lokasi yang menjadi tempat terpeleset nya korban berada di Blok 1 Desa Ciuyah dengan ketinggian air sekitar 150 sentimeter.

“Saat kejadian itu memang sewaktu air naik dari luapan sungai,” ucapnya.

Saat ini kondisi korban sudah dibawa ke rumah duka yang berada di Desa Ambit, Kecamatan Waled.

“Almarhum sudah dibawa oleh keluarganya ke rumah duka,” jelas Sutara.