Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Merapi

Gunung Merapi Kembali Erupsi, Guguran Awan Panas Menyasar ke Arah Barat Daya



Berita Baru, Yogyakarta Gunung Merapi kembali alami erupsi, pada Minggu (21/1), sekira pukul 08.25 siang tadi.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, menyebutkan, erupsi tersebut menyebabkan Awan Panas Guguran (APG) dan abu vulkanik yang menyebar hingga radius 30 km.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengungkapkan serentetan SPG telah terjadi akhir pekan ini. APG pertama dilaporkan terjadi pada pukul 08.25 WIB pagi tadi dengan amplitudo maksimum 62 milimeter dengan durasi 191,28 detik.

Menurut Agus, jarak luncur maksimum APG pertama tersebut mencapai 2.000 meter atau dua kilometer kea rah Barat daya atau kali Bebeng.

“Visual Gunung Merapi berkabut dan arah angin ke Timur. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” ungkap.

APG berikutnya terjadi selang beberapa setelah APG pertama, tepatnya pada pukul 13.55 WIB. APG kedua memiliki amplitude meksimum 42 km dengan durasi 214,40 detik. Jangkauan jarak luncur maksimal mencapai 2 km ke Barat daya atau Kali Bebeng.

Selanjutnya APG ketiga terjadi kurang lebih satu jam berselang yakni pada pukul 14.12 WIB. Durasi APG ketiga ini paling lama dibanding dengan dua awan panas sebelumnya yakni selama 239,64 detik. Jangkauan APG ketiga juga paling jauh yakni dengan jarak luncur massal 2.400 meter ke arah barat daya.

Belum berhenti, awan panas guguran keempat terjadi pukul 17.19 WIB, dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan urasi 150 detik. Jarak luncur maksimal awan panas ketiga ini 1500 meter ke barat daya.

Dari kejadian awan panas guguran dari erupsi Gunung Merapi pertama hingga keempat, arah angin selalu mengarah ke arah timur. Karenanya Agus mengkonfirmasi jika dua wilayah yakni Boyolali dan Klaten terdampak hujan abu.

“Hujan abu itu Boyolali dan Klaten, mungkin jaraknya [abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi] sampai radius 30 kilometer ada. Iya [cukup jauh] itu karena pengaruh angin. Anginnya memang sedang kencang saat itu dan arahnya ke timur,” katanya.