Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Mahasiswa UNY Reduksi Aksi Klitih Via Aplikasi SETITI

Mahasiswa UNY Reduksi Aksi Klitih Via Aplikasi SETITI



Berita Baru, Yogyakarta – Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat aplikasi program Sekolah Anti Klitih (SETITI) untuk mereduksi aksi-aksi klitih yang terjadi.

Sebagaimana diketahui, klitih masih kerap terjadi, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Klitih merupakan istilah penyebutan aksi berkeliling yang dilakukan oleh pengendara motor dengan membawa senjata tajam (sajam).

Beberapa penyebab yang menjadikan pelaku melakukan aksi klitih di antaranya, yakni pengaruh pola asuh orangtua, keluarga bermasalah, karakter individu, waktu senggang, dan hubungan dengan kelompok serta lingkungan.

Hal ini membuat hati beberapa mahasiswa lintas program studi (prodi) di UNY  tergugah. Aziz Muzaki (Pendidikan Fisika), Hajidah Salsabila Allissa Fitri (Pendidikan Kimia), Annurdien Rasyid (Pendidikan Teknik Informatika), Putri Milenia Gusdian (Bimbingan dan Konseling) dan Maria Ameylia Trisna Murti (Psikologi) bekerja sama membuat aplikasi SETITI.

Aziz Muzaki mengatakan, sebagai mitra kegiatan, sekolah mengharapkan adanya media berkonsultasi, sehingga para Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dengan pelajar dapat berkomunikasi dari hati ke hati.

“Sekolah sebagai mitra kegiatan ini juga mengharapkan adanya media sebagai wadah konseling agar Guru BK dan pelajar dapat berkomunikasi dari hati ke hati,” kata Aziz Muzaki, dikutip dari liputan6.com. 

Hingga kini, para guru berupaya untuk mengurangi aksi klitih, di antaranya razia di sekolah. Akan tetapi, upaya yang dilakukan tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap berkurangnya aksi-aksi klitih.

Di sisi lain, Hajidah Salsabila Allissa Fitri menyampaikan, bahwa kelompoknya telah menggandeng MAN 3 Sleman sebagai mitra kerja dalam program SETITI, sehingga nantinya dapat membawa pengaruh baik kepada pelajar lain.

“Dengan sinergi positif yang ada, diharapkan aksi klitih dapat tereduksi serta tercipta kader-kader penerus bangsa yang sadar akan perannya,” tutur Hajidah.