Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Merapi

Merapi Kembali Siaga, Terpantau Aktivitas Puluhan Lava dalan 2 Hari



Berita Baru, Yogyakarta – Aktivitas guguran lava Gunung Merapi terpantau kembali terjadi. Puluhan guguran lava terpantau terjadi dalam kurun waktu dua hari.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso menerangkan pada periode pengamatan Kamis (21/12) terjadi enam kali guguran lava dalam rentang waktu pukul 00.00 WIB-06.00 WIB.

“Teramati enam kali guguran lava ke arah barat daya, Kali Bebeng, dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter,” terang Agus.

Pada enam jam berikutnya, intensitas guguran lava menunjukan adanya peningkatan. Masih di hari yang sama, pada periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB terjadi delapan kali guguran lava di Gunung Merapi.

“Teramati delapan kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Sat/Putih dan Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter,” lanjut Agus.

Pada Rabu (20/12), guguran lava yang terjadi bahkan mencapai puluhan kali. Setidaknya ada 30 kali guguran lava terjadi mengarah ke arah barat daya pada hari tersebut.

Selain itu teramati pula tujuh kali guguran lava ke arah selatan dengan jarak luncur maksimum 1,5 kilometer.

Mengacu pada aktivitas vulkanik terkini, status Gumung Merapi diterapkan masih pada Level III atau siaga.

Sementara potensi bahaya saat ini mencakup guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

Pada sektor tenggara potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilomter. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.

“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” tandasnya.