Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Momentum Harlah IPNU IPPNU, PAC Gondokusuman Gelar Diskusi Bertajuk Menjajaki Sejarah untuk Spirit Berkhidmah

Momentum Harlah IPNU IPPNU, PAC Gondokusuman Gelar Diskusi Bertajuk Menjajaki Sejarah untuk Spirit Berkhidmah



Berita Baru, Yogyakarta– Harlah IPNU IPPNU, PAC Gondokusuman Gelar Diskusi Historis: Menjajaki Sejarah untuk Spirit Berkhidmah. Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kemantren Gondokusuman menggelar Diskusi Historis IPNU IPPNU pada momentum Harlah PAC IPNU IPPNU Gondokusuman ke-5 tahun dan Harlah IPNU ke-70 tahun, pada Kamis, 22 Februari 2024 (22/2/2024).

Diskusi Historis IPNU IPPNU yang bertemakan: “Refleksi Harlah PAC IPNU IPPNU Gondokusuman: Menjajaki Sejarah untuk Spirit Berkhidmah”. Acara ini diselenggarakan di Masjid Al Barokah, Demangan, Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

Diskusi historis IPNU IPPNU merupakan acara pembuka dalam rangkaian Harlah PAC IPNU-IPPNU Gondokusuman ke-5 tahun, sekaligus memperingati Harlah IPNU ke-70 tahun, yang dikemas dalam forum diskusi sejarah untuk mengenal medan juang dan perjalanan IPNU IPPNU baik skala Regional maupun Nasional. Sekaligus merefleksikan perjuangan Muassis IPNU IPPNU (KH. Tholhah Mansoer dan Ny. Hj. Umroh Mahfudzoh) dalam mendirikan IPNU IPPNU, khususnya saat berproses di Yogyakarta.

Menurut Ketua PAC IPPNU Kemantren Gondokusuman Nina Rojanah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa diskusi ini sebagai refleksi perjalanan IPNU IPPNU untuk menumbuhkan semangat juang kader IPNU IPPNU.

“Pada salah satu rangkaian harlah PAC IPNU IPPNU Gondokusuman, yaitu Diskusi Historis IPNU IPPNU, selaras dengan tema besar yang diangkat, yaitu Menjajaki Sejarah untuk Spirit Berkhidmah, harapannya diskusi ini bisa menjadi pemantik dan dapat menumbuhkan ghirah rekan rekanita untuk senantiasa Istiqomah dalam berproses di IPNU IPPNU,” ungkap Nina.

Abdul Mujib, mewakili panitia dalam sambutannya juga menegaskan, banyak kader yang mengetahui historis pendirian IPNU IPPNU namun enggan menelisik lebih jauh proses panjang dibelakangnya.

“Kami mengangkat tema diskusi tentang Historis IPNU-IPPNU, dikarenakan masih banyak rekan-rekanita yang hanya paham Pendiri IPNU-IPPNU, tetapi kurang memahami gagasan dan perjalanannya dalam aktif di IPNU-IPPNU”. Ungkapnya.

Materi sejarah IPNU disampaikan oleh Khoirul Anwar demisioner Koordinator Bidang Kaderisasi Pimpinan Pusat IPNU, dan sejarah IPPNU dibawakan oleh Umi Maryam Nurlaila demisioner PW IPPNU DIY.

Gus Anwar, sapaan akrabnya, mengisahkan perjalanan panjang tokoh-tokoh IPNU yaitu Prof. KH. Tholhah Mansoer, KH. Sofyan Kholil, KH. Abdul Ghani, dalam mendirikan IPNU, yang bermula pada kongres LP Ma’arif di Semarang pada tahun 1954.

Adelia Kusuma Putri, salah satu peserta diskusi menyampaikan pertanyaan kepada pemateri IPPNU tentang kemandirian dan positioning IPPNU hari ini.

Kemudian dijawab secara lugas oleh pemateri (Umi Maryam N) bahwa IPPNU dalam perjalanannya dari perubahan akronim Pelajar Putri Putri hingga Pelajar Putri Nahdlatul Ulama memang memiliki PR besar untuk menjadikan organisasi IPPNU yang lebih mandiri, terlebih secara administratif IPNU dan IPPNU berbeda.

Tetapi dalam berbagai kegiatan, IPPNU sudah menunjukkan posisi kemandiriannya, terbukti dengan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh PW IPPNU DIY, serta PC ataupun PAC IPPNU di luar sana yang secara mandiri menggagas dan melaksanakan kegiatan tanpa ketergantungan terhadap IPNU.

Abid, selaku moderator menutup kegiatan diskusi dengan ajakan untuk terus Belajar Berjuang Bertaqwa. “Karena IPNU dan IPPNU didirikan oleh orang-orang hebat, kita sebagai pelajar IPNU dan IPPNU juga harus menjadi orang-orang hebat dengan cara Belajar, Berjuang, dan Bertaqwa”, ungkapnya.

Sejarah IPNU IPPNU terus berlanjut, sebagai pelaku sejarah, kader IPNU IPPNU hari ini perlu menengok masa lalu dan merefleksikan untuk menciptakan sejarah baru khususnya dalam menjadikan IPNU IPPNU sebagai organisasi yang terus berkembang, dan berkontribusi aktif dalam mengawal peradaban dunia.