Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PANDI: Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Pegon
foto: istimewa

PANDI: Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Pegon



Berita Baru, Yogyakarta – PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) menggelar acara Dialog Publik “Menyongsong Digitalisasi Aksara Pegon di Nusantara”. Acara digelar di Pendopo Jombor Pratama, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Minggu Malam (11/04/2021).

Acara tersebut merupakan kolaborasi Pandi.id dengan penggiat aksara pegon dalam upaya menginisiasi digitalisasi aksara ditengah perkembangan zaman yang begitu cepat. Dialog Publik tersebut berlangsung tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. 

Acara dibuka oleh penyampaian dari KH. Ahmad Muwafiq sebagai Keynote Speaker. Kemudian dilanjutkan KH. Alfin Sonhaji (Ketua PCNU Gresik), Ahma Ginanjar Sa’ban (Penulis Buku Mahakarya Islam Nusantara sekaligus direktur Islam Nusantara Center), Ayung Notonegoro (Founder Komunitas Pegon), dan Prof.Yudho GS (Ketua PANDI) serta dimoderatori oleh Kang Diaz.

KH Ahmad Muwafiq selaku keynote speaker pada acara tersebut menyampaikan bahwa Aksara jawa merupakan salah satu idiom bangsa Indonesia khususnya masyarakat jawa. Tidak hanya itu aksara jawa juga dipakai oleh pesantren sebagai transkrip kitab kuning dan melahirkan huruf pegon atau arab pegon.

“Apa yang dimiliki sebuah bangsa harus dihadirkan menjadi satu hal yang diakui dunia. Karena bangsa lain membutuhkan yang lainnya, sehingga dalam memahami suatu bangsa harus faham bahasanya, harus faham aksaranya. Sehingga ini merupakan upaya anak bangsa untuk sejajar dengan anak bangsa yang lainnya,” Ucap KH Ahmad Muwafiq yang disambut tepuk tangan dari para hadirin yang hadir di Pendopo Jombor.

Selain itu Prof.Yudho GS selaku Ketua PANDI dan KH. Alfin Sonhaji sangat mengapresiasi dengan adanya acara ini. Karena selain memberikan warna baru serta upaya merawat warisan budaya dalam aksara jawa, digitalisasi juga mampu menarik minat dunia luar untuk  mencatat aksara jawa sebagai hal didunia yang unik.

Pada puncaknya, acara tersebut ditutup dengan do’a oleh KH. Alfin Sonhaji yang dilanjut foto bersama seluruh pembicara bersama para hadirin yang hadir secara luring.