Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Penerbangan Indonesia-Hongkong Ditutup, Novie Riyanto : Hal yang Wajar

Penerbangan Indonesia-Hongkong Ditutup, Novie Riyanto : Hal yang Wajar



Berita Baru, Yogyakarta – Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto menegaskan bahwa penutupan penerbangan dari Indonesia ke Hongkong merupakan hal wajar yang harus kita hormati dan sikapi secara bijak di tengah situasi pandemi Covid-19. 

“Setiap negara memiliki hak dan langkah antisipasi yang berbeda dalam melindungi warganya, salah satunya dengan melakukan penutupan penerbangan dari dan ke negara lain yang memiliki kasus penyebaran Covid-19 tertinggi,” kata Novie dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/6/2021).

Novie menjelaskan, bahwa Indonesia sebelumnya juga pernah melakukan langkah antisipasi melindungi masuknya warga negara asing yang sedang mengalami wabah di negaranya.

“Indonesia pernah mengambil sikap melarang masuknya warga negara dari atau transit di Inggris ke Indonesia, begitupun dengan warga negara India. Jadi larangan terbang dari Indonesia ke Hongkong merupakan hal yang wajar,” ujar Novie. 

Namun demikian, Novie terus mengimbau agar semua maskapai baik nasional maupun internasional untuk selalu mematuhi peraturan yang berlaku, dan memastikan calon penumpang memiliki surat keterangan sehat yang sudah tervalidasi oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di bandara, sebagaimana tugas dan fungsi KKP di bandara yang terk Permenkes Nomor 77 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan.

“Kewenangan untuk memvalidasi dokumen kesehatan calon penumpang berada pada Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam hal ini Kementerian Kesehatan, jadi bukan kewenangan maskapai. Tugas maskapai adalah mengangkut penumpang yang sudah memiliki surat keterangan sehat yang tervalidasi oleh KKP,” tegas Novie.

“Akan tetapi ditengah pandemi ini, kami mengimbau kepada seluruh maskapai maskapai untuk dapat mengecek ulang surat kesehatan dan mengamati apakah calon penumpang memperlihatkan gejala seperti demam, batuk, flu serta gejala lainnya agar dapat dilakukan penanganan sesuai SOP yang berlaku,” tambah Novie.

Sedikit informasi, bagi maskapai yang melanggar ketentuan yang berlaku akan mendapat sanksi administratif mulai dari Peringatan Tertulis, Pembekuan Izin, Pencabutan Izin dan atau denda administratif sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 41 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Permenhub Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).